Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dorongan Rumah BUMN Solo, UMKM Perajin Sangkar Burung dari Limbah Pipa Bisa Go Digital dan Go Ekspor

Limbah pipa paralon yang tak terpakai bisa disulap menjadi sangkar burung bernilai tinggi oleh Eko Alif Muryanto, pelaku UMKM dari Solo.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Dorongan Rumah BUMN Solo, UMKM Perajin Sangkar Burung dari Limbah Pipa Bisa Go Digital dan Go Ekspor
Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto
Eko Alif Muryanto, pelaku UMKM dari Solo yang memanfaatkan limbah pipa paralon bekas untuk dibuat menjadi produk sangkar burung bernilai tinggi. 

"Rumah BUMN tidak hanya teori, tapi praktik, pendampingan, pemasaran, perizinan, hingga pembiayaan," ungkapnya.

Baca juga: Erick Thohir Wujudkan Komitmen UMKM Go Global Lewat Rumah BUMN Tarutung

73.000 UMKM Terdaftar di Rumah BUMN Solo

Diketahui, Rumah BUMN adalah kolaborasi BUMN dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM yang diinisiasi Kementerian BUMN sejak 2016.

Dikutip dari laman bumn.go.id, ada 246 Rumah BUMN telah didirikan dan tersebar di seluruh Indonesia yang dikelola oleh 14 BUMN.

Koordinator Rumah BUMN Solo, Wachid Sedyo Prakoso menyebut, pelaku UMKM yang terdaftar di Rumah BUMN Solo jumlahnya mencapai 73.000.

Setiap bulannya, Rumah BUMN Solo mengadakan pelatihan gratis untuk UMKM, terutama terkait digitalisasi.

"Ada pelatihan tentang digital marketing, pembukuan secara digital, seluk beluk market place, hingga pengenalan QRIS," ungkap Wachid saat ditemui di Rumah BUMN Solo, Senin (27/2/2023).

Koordinator Rumah BUMN Solo, Wachid Sedyo Prakoso saat ditemui di Rumah BUMN Solo, Senin (27/2/2023).
Koordinator Rumah BUMN Solo, Wachid Sedyo Prakoso saat ditemui di Rumah BUMN Solo, Senin (27/2/2023). (Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)
Berita Rekomendasi

Ia mengatakan hampir semua pelaku UMKM anggota Rumah BUMN Solo mulai go digital.

"Hampir semua melek teknologi, awal-awal itu pemanfaatan Instagram dan Facebook, kini didorong ke market place, ke depannya juga pelatihan go ekspor," ujar Wachid.

Adapun untuk UMKM di Solo, Wachid menyebut ada tiga kategori produk unggulan, yaitu kerajinan atau kraft, fesyen, dan kuliner.

Ketiganya banyak yang mengangkat kelokalan Solo.

Seperti produk kerajinan dari daur ulang hingga kain perca batik yang dijadikan produk seperti tas, hingga dompet.

Untuk kuliner, Wachid mencontohkan ada Sosis Solo, Leker Solo, hingga Pukis Solo yang dikemas secara menarik.

Baca juga: Pembayaran Digital Terus Berkembang, Pelaku UMKM Diajak Gunakan QRIS Bank Indonesia

Rumah BUMN Solo, lanjut Wachid, memberikan sejumlah fasilitas yang dapat dinikmati pelaku UMKM.

Pelaku UMKM akan dibantu mulai dari ide, pemasaran, pengemasan, perizinan, hingga pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Rumah BUMN Solo juga menyediakan display produk UMKM dan melibatkan pelaku UMKM di sejumlah acara," ungkapnya.

"Kurang lebih ada sekitar 50 produk UMKM, terutama fesyen dan kraft yang kami display. Bila ada pengunjung yang ingin membeli akan kami sampaikan ke pelaku," ungkapnya.

Sejumlah produk kerajinan UMKM Solo yang dipajang di Rumah BUMN Solo, Senin (27/2/2023).
Sejumlah produk kerajinan UMKM Solo yang dipajang di Rumah BUMN Solo, Senin (27/2/2023). (Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Untuk diketahui, Rumah BUMN Solo juga terbuka untuk umum.

Terdapat area yang bisa dinikmati untuk pertemuan, workshop, hingga mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas bisa melakukannya di Rumah BUMN Solo. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas