Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dorongan Rumah BUMN Solo, UMKM Perajin Sangkar Burung dari Limbah Pipa Bisa Go Digital dan Go Ekspor

Limbah pipa paralon yang tak terpakai bisa disulap menjadi sangkar burung bernilai tinggi oleh Eko Alif Muryanto, pelaku UMKM dari Solo.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Dorongan Rumah BUMN Solo, UMKM Perajin Sangkar Burung dari Limbah Pipa Bisa Go Digital dan Go Ekspor
Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto
Eko Alif Muryanto, pelaku UMKM dari Solo yang memanfaatkan limbah pipa paralon bekas untuk dibuat menjadi produk sangkar burung bernilai tinggi. 

Hal itu tak terlepas dari dorongan Rumah BUMN Solo terhadap usaha Eko yang memanfaatkan limbah tak terpakai. 

"Pertama kali ekspor yang bener-bener saya ekspor itu tahun 2018, kalau sebelumnya, ada orang beli terus dibawa dan dijual di luar negeri. Tapi kalau bener-bener cari buyer dari luar negeri itu 2018," ungkapnya.

Mulai dari Malaysia, Vietnam, Singapura, Brunei, Taiwan, hingga India dan Belgia.

Dalam perjalanan produknya go ekspor, Eko juga terbantu oleh Rumah BUMN Solo.

"Saya kerap konsultasi, pas dapet buyer dari luar, saya konsultasi bagaimana jawabnya, langsung dibantu, jawabannya gini gini gini."

"Seperti konsultasi dengan keluarga, tidak ada jarak," ujarnya.

Untuk sangkar burung, Eko bisa membuat dengan diameter 16-60 centimeter yang dijual mulai dari harga Rp 350 ribu hingga Rp 2,5 juta.

Berita Rekomendasi

Omzet Eko pun bisa menyentuh belasan juta rupiah per bulannya.

Limbah pipa paralon bekas yang menjadi bahan pembuatan sangkar burung Eank Solo milik Eko Alif Muryanto.
Limbah pipa paralon bekas yang menjadi bahan pembuatan sangkar burung Eank Solo milik Eko Alif Muryanto. (Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Baca juga: Kolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi untuk Berdayakan UMKM di Daerah

Kerap Jadi Pembicara dan Berikan Pelatihan

Kesuksesan Eko dalam menekuni usaha pembuatan sangkar burung sejak 2014 itu nyatanya tak hanya ia nikmati sendiri.

Kini, Eko kerap menjadi pembicara dalam sejumlah seminar maupun pelatihan membuat sangkar burung.

Bahkan ia bersedia memberikan kursus membuat sangkar burung gratis di tempatnya.

"Rumah BUMN juga mengajarkan saya public speaking, dulu saya pegang mikrofon aja gemeter, sekarang kalau acara saya ngomong di depan, jadi narasumber terkait ekspor dan pelatihan," ungkap Eko.

Menurutnya, Rumah BUMN Solo sangatlah membantu usahanya untuk bangkit dan berkembang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas