Hairs for Share, Ajak Masyarakat Bantu dan Empati pada Kawan Pejuang Kanker
Nantinya, rambut yang didonorkan ini akan dijadikan wig yang kelak bisa digunakan bagi penyandang kanker
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak jalan yang bisa dilakukan untuk membantu kawan-kawan pejuang kanker.
Tidak hanya secara finansial, masyarakat bisa membantu lewat donasi rambut.
Bentuk kepedulian ini ditunjukkan dalam kegiatan aksi gerakan empati untuk anak penyandang kanker bertajuk “Hairs for Share”, di Kantor Kecamatan Denpasar Barat.
Setidaknya ada 16 laki-laki, dua orang perempuan dan satu anak kecil yang menjadi pendonor rambut.
Termasuk ketua dari acara ini yaitu Ketua Tim PKK Kecamatan Denpasar Barat, Ida Ayu Maharatni, salah satu yang memprakarsai kegiatan ini.
Baca juga: Prakiraan Cuaca 33 Kota di Indonesia Sabtu, 25 Februari 2023: Denpasar Diguyur Hujan Seharian
Nantinya, rambut yang didonorkan ini akan dijadikan wig.
Wig tersebut kelak bisa digunakan bagi penyandang kanker.
Syarat rambut yang didonasikan minimal memiliki panjang 25 sentimeter.
Pada Tribunnews, Ida pun mengungkapkan alasan menjadi salah satu pendonor rambut ini.
"Anak-anak yang menderita kanker akan berbeda secara fisik setelah kemoterapi. Ada rambut yang habis. Jadi hari ini ingin menunjukkan bahwa tidak apa-apa (tanpa) rambut," ungkapnya pada acara aksi gerakan empati anak kanker di Bali, Rabu (1/2/2023).
Lewat acara ini ia berharap masyarakat khususnya anak-anak lain tidak menganggap aneh pasien kanker yang tidak memiliki rambut.
Acara ini juga mengajak masyarakat agar lebih berempati, khususnya pada anak-anak.
"Terutama anak-anak kita bisa berempati. Bukan malah mengolok-olok. Jadi kita sampaikan dia tidak sendirian," paparnya lagi.
Selain donor rambut, aksi gerakan empati ini turut mengajak masyarakat untuk berdonasi uang untuk mendukung pengobatan.
Setidaknya dana yang telah terkumpul mencapai Rp 28 juta.
"Mari dukung semua pejuang kanker, mendoakan, dan mengupayakan kesembuhan melalui langkah-langkah nyata seperti hari ini. Saya adalah kamu, dan kamu adalah saya, ”tuturnya.
Ida berpesan pada masyarakat khususnya anak-anak untuk tidak melakukan bullying pada anak-anak penderita kanker.
"Mereka sudah menderita dengan sakitnya, kemudian ditambah lagi dengan ngata-ngatain. Jadi stop, yuk dukung, bantu, ulurkan tangan kita , lakukan apa yang bisa kita lakukan," tutupnya.