Kepala BNPB: 16 Ton Bantuan Logistik dari Pemerintah sudah Sampai di Natuna
Sebanyak 1.216 warga terdampak langsung maupun tidak langsung atas bencana longsor di Kabupaten Natuna mengungsi di 4 posko pengungsian
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan bantuan logistik seberat 16 ton dari pemerintah pusat untuk para korban terdampak telah sampai di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
"Dari pemerintah pusat lewat BNPB sudah ada 16 ton yang sudah sampai di Pulau Serasan, dan atas dasar koordinasi kemarin ini juga harus segera dibagikan ke masyarakat terdampak," kata Suharyanto dalam konferensi pers, Kamis (9/3/2023).
Sebagai informasi sebanyak 1.216 warga terdampak langsung maupun tidak langsung atas bencana longsor di Kabupaten Natuna mengungsi di posko pengungsian yang terletak di empat titik, dengan jumlah terbanyak ada di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Pulau Serasan.
Suharyanto menyampaikan dengan 16 ton bantuan kebutuhan logistik dasar tersebut dipandang cukup terdukung memenuhi keperluan para pengungsi di lokasi pengungsian.
"Kebutuhan logistik dasar untuk pengungsi yang 1.216 sampai hari ini sudah terdukung," terang dia.
Bencana tanah longsor Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Senin (6/3/2023) mengakibatkan 40 rumah warga tertimbun.
Nisa, warga Air Raya Desa Pangkalan, satu diantara korban selamat dalam musibah longsor di Serasan Natuna itu.
Ia menjelaskan, bahwa kejadian terjadi sekitar pukul 11.05 WIB.
Air Raya merupakan salah satu kampung di Desa Pangkalan yang bersebelahan dengan Genting lokasi longsor.
Nisa mengaku, saat kejadian mendengar suara gemuruh akibat tanah runtuh dari bukit di atas pemukiman warga.
Baca juga: Ada Potensi Hujan dan Longsor Susulan di Natuna, Besok Pemerintah Mulai Lakukan Modifikasi Cuaca
"Saat kejadian itu dengar suara gemuruh mirip suara pesawat," kata Nisa kepada Tribunbatam.id di pengungsian PLBN Serasan.
Dengan wajah cemas, Nisa menceritakan sesaat sebelum longsor, Nisa tengah menyapu halaman rumah.
Tiba-tiba mendengar suara gemuruh dan melihat orang-orang pada berlari.
"Lihat warga pada lari, saya juga ikut lari bang. Alhamdulillah saya, suami dan anak-anak selamat semua. Tapi banyak yang tak selamat," katanya.
Puluhan rumah warga rata dan tertimbun material longsor.
"Banyak rumah yang tertimbun bang, sekitar 40an," jelasnya.
Sementara itu, menurut data yang diterima Tribunbatam.id, akibat bencana longsor yang terjadi di Kampung Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan terdapat 10 korban jiwa dan dapat terus bertambah.