Banjir di Lahat Sumatra Selatan: 4 Desa Terdampak, Puluhan Rumah Hanyut, 1 Warga Belum Ditemukan
Banjir bandang melanda Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan pada Kamis (9/3/2023), kemarin, terdapat 4 desa yang terdampak hingga puluhan rumah hanyut.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Banjir bandang melanda Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan pada Kamis (9/3/2023), kemarin.
Banjir bandang di Lahat, berdampak pada 4 desa hingga menghanyutkan puluhan rumah.
Selain itu, satu orang warga diketahui belum ditemukan akibat banjir bandang yang melanda Lahat.
Dikutip dari Sripoku, dari keempat desa tersebut, Desa Gunung Ayung menjadi desa yang terdampak paling parah akibat banjir.
Menurut data BPBD Sumsel, terdapat 26 rumah di Desa Gunung Ayung yang hanyut dan 16 rumah rusak akibat banjir.
Adapun 3 desa lainnya yang terdampak banjir di antaranya, Desa Pasar Bawah Lahat, Pulau Pinang Desa Lebih Sepang dan Mulak Sebingkai, Desa Nanti Giri.
Baca juga: Cerita Korban Banjir di Lahat: Misnawati Lihat Rumahnya Hanyut, Jumari Terpaksa Jaga Rumah Sendirian
Sebanyak 120 kepala keluarga dan 81 rumah tergenang banjir di Desa Pasar Bawah Lahat.
Kemudian sebanyak 2 rumah hanyut, 3 rumah rusak berat dan 89 rumah rusak ringan di Pulau Pinang Desa Lubuk Sebang.
Selain itu, sebanyak 98 rumah dan 122 rusak ringan di Jarai Desa Nanti Giri.
Sementara itu, di Desa Merapi Barat dikabarkan terdapat satu warga yang hanyut dan belum ditemukan.
Warga Korban Banjir di Lahat Ceritakan Detik-detik Rumahnya Hanyut
Misnawati (60) merupakan salah satu warga korban banjir di Lahat.
Ia menceritakan kronologi ketika rumahnya hanyut akibat banjir.
Misnawati tinggal di Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat.
Rumah tersebut ia tinggali bersama suami, anak menantu dan cucunya.
Awalnya, Misnawati telah melihat air masuk ke pemukiman pada pagi hari.
"Sekitar pukul 07.00 wib air sudah kami lihat mulai masuk pemukiman. Kami mulai siaga," kata Misnawati, dikutip dari TribunSumsel.
Kemudian ia mendapat kabar air sungai telah pasang dari warga desa Tanjung Sirih .
"Tiba tiba, ada warga Desa Tanjung Sirih datang ke desa dan mengabarkan kalau air sungai pasang. Kami diminta waspada," jelasnya.
Selanjutnya, ia mengatakan air tersebut mulai menjadi gelombang yang besar.
Sebelumnya rumahnya hanyut, Misnawati beserta keluarga telah menyelamatkan diri terlebih dahulu.
Ia menjelaskan gelombang tersebut menghantam dan menyeret rumahnya.
Harta benda miliknya pun tidak sempat ia selamatkan.
"Air cak gelombang seketika menghantam rumah dan perlahan menyeret rumah yang kami tinggali selama ini. Tidak ada harta yang bisa diselamatkan kecuali baju di badan, terangnya.
Misnawati menjelaskan banjir yang melanda Lahat, Sumatra Selatan ini menjadi banjir yang paling parah dari sebelumnya.
Selain itu, puluhan rumah warga juga diketahui masih terendam banjir.
"Banjir kali ini paling parah. Air begitu deras. saat ini puluhan rumah warga tidak bisa dihuni karena masih terendam," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri) (Sripoku/Yandi Triansyah) (TribunSumsel/Yohanes Tri Nugroho)