Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan Walhi hingga Gubernur Sumsel soal Penyebab Banjir di Lahat

Banjir yang menerjang Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan dapatkan sorotan dari beberapa pihak. Satu di antaranya Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Tanggapan Walhi hingga Gubernur Sumsel soal Penyebab Banjir di Lahat
Sripoku.com/Syahrul Hidayat
Seorang warga Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulaupinang, Lahat dibantu tali yang dibentangkan menyeberangi Sungai Lim yang airnya masih deras pasca banjir bandang Lahat Sumsel, Jumat (10/3/2023). - Banjir yang menerjang Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan dapatkan sorotan dari beberapa pihak. Satu di antaranya Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir yang menerjang Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan dapatkan sorotan dari beberapa pihak.

Satu di antaranya Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel yang mengungkap penyebab banjir bandang.

Banjir bandang yang terjadi Kamis (9/3/2023) disebabkan adanya kerusakan yang kompleks di sisi hulu dan hilir sungai.

Hal tersebut terus berakumulasi hingga menyebabkan banjir.

Yuliusmas selaku Direktur Walhi Sumsel mengatakan, hutan di hulu banyak dibabat untuk aktifitas tertentu.

Lantas di hilir sungai, banyak aktifitas tambang hingga galian tipe C yang tak ada upaya reklamasi pasca digali.

Hal tersebut menyebabkan tanah yang gundul dan tidak dapat menyerap air yang mengalir dalam jumlah yang banyak.

Baca juga: Bersama Masyarakat, Relawan Ganjar Gelar Doa Bersama Untuk Korban Banjir Bandang Lahat  

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, faktor cuaca juga serta siklus banjir besar lima tahunan juga menambah potensi adanya banjir bandang.

"Harus ada tindakan tegas pemerintah dengan membuat moratorium agar perusahaan penambangan dan pembukaan hutan dihentikan sebab jika harus menunggu penanaman hutan akan memakan waktu lama sehingga langkah cepat yang bisa dilakukan dengan menyetop aksi merusak lingkungan tersebut," ujar Yuliusman seperti yang diwartakan TribunSumsel.com.

Tak hanya Walhi, Gubernur Sumsel Herman Deru juga menyinggungsoal rusaknya hutan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS).

Kerusakan hutan di sepanjang Sungai Lematang, Kabupaten Lahat, membuat air meluap saat hujan lebat tiba.

"Kepada warga agar menjaga pohon-pohon disepanjang DAS," ucapnya, Jumat (10/3/2023).

Deru juga meminta Pemerintah Provinsi Sumsel untuk segera merehabilitasi rumah-rumah terdampak banjir.

Gubernur Sumsel Herman Deru dan Bupati Lahat, Cik Ujang, SH saat mengunjungi lokasi banjir di desa Lubuk Seppang, Lahat. Kamis (9/3/2023)
Gubernur Sumsel Herman Deru dan Bupati Lahat, Cik Ujang, SH saat mengunjungi lokasi banjir di desa Lubuk Seppang, Lahat. Kamis (9/3/2023) (SRIPOKU/EHDI)

Baca juga: Berikut Daftar 16 Kecamatan di Kabupaten Lahat yang Terdampak Banjir Bandang

"Saya sudah tinjau. Saya sudah minta tim untuk bergerak membantu di sana. Tindakan yang akan dilakukan Pemprov Sumsel dalam waktu dekat merehabilitasi rumah-rumah yang rusak," kata Deru saat diwawancarai di Griya Agung, Jumat (10/3/2023).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas