Mbak Ita Gandeng Google dan Extremax untuk Perkuat Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menekankan pentingnya integrasi sistem dalam digitalisasi berbagai program pemerintahan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Hevearita Gunaryanti Rahayu menekankan pentingnya integrasi sistem dalam digitalisasi berbagai program pemerintahan. Hal ini disampaikan Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota ini, saat membuka Seminar Pemanfaatan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) di Kota Semarang yang diikuti 300 Kepala Dinas Komunikasi Informatika provinsi dan kabupaten/ kota se-Indonesia, Kamis (16/3/2023) di Hotel Patra.
Penyelenggaraan seminar ini menjadi bagian dari CSR pihak Google Indonesia dan Extremax. Seminar yang dilaksanakan selama 2 hari ini menjadi upaya pemanfaatan teknologi komputasi awan atau cloud untuk penguatan data center Pemerintah Kota Semarang.
“Saat ini kita bersyukur berbagai pelayanan pemerintahan dilaksanakan dengan pemanfaatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Karenanya mau tidak mau, suka tidak suka harus belajar dan menyesuaikan digitalisasi meski tergagap-gagap,” lanjut mbak Ita. Dirinya, lebih lanjut juga berterima kasih kepada pihak Google Indonesia dan Extremax atas dukungan dan bantuan dalam penguatan SPBE ini.
Pemanfaatan teknologi digital, lanjut Wali Kota Semarang tersebut, menjadi sebuah alat yang membuat berbagai pelayanan publik dan sistem pemerintahan dapat termonitor, transparan dan berkelanjutan. Kota Semarang saat ini memiliki 10 ribu titik CCTV dengan sistem analitik untuk deteksi dini dan analisa pengamanan, penanganan sampah, banjir, kebencanaan, kesehatan dan lainnya.
Dicontohkannya, dengan pemanfaatan teknologi para pelaku pengrusakan rantai pagar pembatas jalan dan pungutan parkir liar di sekitaran Jl. Agus Salim Semarang dapat tertangkap secara cepat.
Mbak Ita pun berharap Seminar Pemanfaatan Kecerdasan Buatan ini dapat menjadi ajang tukar ilmu dan pikiran untuk memaksimalkan pemanfaatan SPBE. Dirinya juga menggandeng akademisi perguruan tinggi negeri dan swasta yang menjadi satu paket dalam pengembangan digitalisasi sistem pemerintahan.
“Dukungan SDM dari akademisi adalah satu paket stakeholder yang berperan dalam inovasi program,” ungkap Ita.
Di waktu bersamaan, Mbak Ita juga meresmikan Aplikasi Srikandi yang memanfaatkan digitalisasi dalam bidang kearsipan. Sistem yang diluncurkan ini diharapkan dapat mendokumentasikan berbagai arsip secara lebih aman, berkelanjutan dan memudahkan dalam pencarian sekaligus pemanfaatan. (*)