Pembangunan IKN Diyakini Selesai Sesuai Rencana Jika Dilakukan Secara Terukur dan Baik
Daniel juga mengingatkan agar ada mekanisme pengawasan yang harus digiatkan agar pembangunan IKN selesai sesuai rencana dan tidak melenceng
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) diyakini bisa selesai sesuai target. Dengan begitu, rencana besar untuk pemerataan ekonomi dan penduduk akan terwujud.
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan pemindahan dan pembangunan IKN merupakan harapan masyarakat saat ini. Dia berharap prosesnya bisa sesuai rencana.
"Itu memang harapan kita semua. Yang penting perencanaan dilakukan dengan terukur dan baik," kata Daniel Johan saat dihubungi, Minggu (19/3/2022).
Baca juga: Jokowi Berharap Masyarakat Melayu-Banjar Berperan Aktif Dalam Pembangunan IKN
Wakil Ketua Komisi IV DPR ini meyakini pemerataan penduduk di Indonesia serta berkembangnya pembangunan di Kalimantan bisa terjadi dengan kehadiran IKN. Hal itu juga sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Daniel juga mengingatkan agar ada mekanisme pengawasan yang harus digiatkan agar pembangunan IKN selesai sesuai rencana dan tidak melenceng jauh dari harapan.
"Pengawasan itu penting," ujarnya.
Baca juga: Jokowi: 20 Perusahaan Swasta Singapura Tertarik Investasi di IKN Nusantara
Diketahui saat menghadiri istigasah dan doa Rabithah Melayu-Banjar di Kalimantan Selatan, Jokowi mengungkapkan gagasan untuk memindahkan ibu kota telah muncul sejak era Presiden Soekarno, namun baru dapat direalisasikan sekarang.
“Diharapkan dalam waktu 10 hingga 15 tahun, ibu kota baru di Nusantara dapat selesai dibangun,” ujar Jokowi.
Jokowi menyampaikan, proyek IKN tidak hanya membangun fisik, tapi membuka cara kerja yang baru, yakni melayani masyarakat dengan cepat dan baik. Pemindahan IKN juga demi mengubah pola pikir untuk bersaing dengan negara lain.
"Tidak mudah sekarang ini, antarnegara bersaing, antarnegara saling berebut, baik itu yang namanya investasi, baik yang namanya traffic atau lalin, dan persaingan itu tidak mudah," kata Jokowi. (Willy Widianto)