Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Program Jamban Aman Keluarga Tahap Dua Berlanjut di Kota Magelang

YDKK dan FTT melanjutkan Program Jamban Aman Keluarga tahap kedua di Kota Magelang.

Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Program Jamban Aman Keluarga Tahap Dua Berlanjut di Kota Magelang
Dok. YDKK
Peletakan batu pertama pembangunan tahap 2 jamban aman keluarga di Sidotopo, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jumat (17/3/2023). Dari kiri ke kanan Asisten Perekonomian Pemkota Magelang Puji Hartono, Regional Manager USAID IUWASH Tangguh Jeffry Budiman, Kepala Bappeda Kota Magelang Handini Rahayu, Wakil Waki Kota Magelang M Mansyur, Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Gesit Ariyanto, dan Ketua Forum Tembang Tidar Untung Argono. 

Sanitasi yang baik akan mencegah penyakit, mencegah kekurangan gizi pada anak, mengembalikan kondisi air tanah, mengurangi pencemaran limbah domestik, dan mengatasi stunting.

Sementara itu, Ketua YDKK Gesit Ariyanto mengatakan, persoalan sanitasi sebenarnya sudah menjadi perhatian pemerintah dan pihak lain sejak lama.

Tetapi, sampai sekarang persoalan ini belum bisa diselesaikan seluruhnya.

Perilaku buang air sembarangan masih ada dan terjadi di banyak tempat.

“Kami senang melihat pemerintah dan warga Kota Magelang menaruh perhatian pada persoalan sanitasi aman dan mengajak berbagai pihak untuk mengatasi persoalan ini bersama-sama dengan semangat kolaborasi,” ujar Gesit.

Tiga tahun terakhir ini, tambah Gesit, YDKK juga memberi perhatian pada isu kesehatan khususnya sanitasi karena hal ini berdampak serius bagi kesehatan masyarakat.

Sanitasi yang memadai akan menciptakan lingkungan yang lebih baik dan sehat. Anak-anak pun terbebas dari aneka penyakit yang disebabkan sanitasi buruk, seperti kekurangan gizi yang memicu stunting.

BERITA REKOMENDASI

Sejauh ini, dalam kurun waktu 2021-2023, YDKK telah menjalankan program perbaikan sanitasi lingkungan berupa pembangunan akses air minum dan jamban sehat keluarga di beberapa daerah antara lain Kelurahan Pucungrejo, Kabupaten Magelang; Kelurahan Sukun dan Tunjungsekar, Kota Malang; Kelurahan Mojo, Kota Surakarta; dan Kota Magelang.

Sekilas mengenai Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK)

Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantrofi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K Ojong (founders Kompas Gramedia). DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.

Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin.

Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.


Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas