Palmerah, Yuk! Gelar Talkshow: Berimajinasi untuk Merajut Rasa dan Makna
Palmerah, Yuk! menggelar talkshow dengan topik pembicaraan Buku dan Film: Berimajinasi untuk Merajut Rasa dan Makna.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Masing-masing platform tersebut tentunya memiliki target market yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, jangkauan sebuah karya yang telah dibuat dapat menjadi lebih luas dan lebih detail.
“Menurut saya, kita sudah dimudahkan dengan teknologi seperti streaming platform seperti Netflix."
"Tentunya salin Netflix, kita juga punya platform-platform lain. Hal itu memudahkan kita untuk menggeneralisasikan sesuatu."
"Jadi sebenarnya kita bisa menargetkan target market kita dengan detail untuk siapa film ini dibuat dan bagaimana sebuah karya tulisan direalisasikan menjadi sebuah film,” tambah Direktur Rekata Studio Adi Ekatama.
Perbincangan mengenai karya tulis dan film pun terus berlanjut.
Narasumber juga membahas bagaimana proses sebuah karya tulis bahkan bisa dilihat oleh banyak orang.
Para penulis itu susah untuk mendapatkan uang dengan cepat, bisa jadi karya yang baru terkenal itu sudah ditulis bertahun-tahun lalu.
Selain itu, proses untuk mengangkat karya tulis menjadi sebuah film atau series pun tergolong tidak mudah.
“Penulis itu kan relatif bikin karya tapi tidak langsung mendapatkan uang, biasanya mereka dapet 6 bulan atau bahkan 10 tahun kemudian."
"Namun penulis sekarang juga kurang tau bahwa UU hak cipta sekarang yang telah diperbarui itu cenderung melindungi karya kita."
"Makanya saya ingin para penulis itu sebelum karyanya dibeli, mereka tuh cukup teredukasi dengan bagaimana karyanya akan diproses dan mendapatkan kredit yang cukup, baik dari produser ataupun masyarakat,” tambah Penulis Eka Kurniawan.
Kegiatan Palmerah, Yuk! pekan ini memberikan banyak insight untuk pengunjung mengenai bagaimana karya tulis diangkat menjadi sebuah karya film.
Selain itu, dalam kegiatan Palmerah, Yuk! pekan ini tentunya menghadirkan banyak pilihan tenant makanan, minuman, dan buku untuk bercengkerama.
Sesi Bincang Sore diakhiri oleh pesan dari narasumber bahwa semua karya itu layak untuk diapresiasi, bagaimanapun bentuknya.
Selain karyawan, kegiatan ini juga bisa dikunjungi oleh masyarakat umum.
Hari ini, semangat kolaborasi itu hadir dalam bentuk bersantap, bernyanyi, dan berdiskusi bersama di Palmerah, Yuk!.