Populer Regional: Utang Mandor Proyek Masjid Sheikh Zayed Solo - Syabda Perkasa Meninggal Kecelakaan
Berikut berita populer regional selengkapnya mulai utang mandor proyek Masjid Sheikh Solo ke warung makan hingga
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai masalah utang mandor proyek Masjid Sheikh Solo ke warung makan.
Para mandor diketahui memiliki tanggungan utang mencapai Rp 145 juta ke pemilik warung makan bernama Dian Ekasari.
Masalah ini berbuntut panjang hingga membuat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun tangan.
Kemudan ada kejadian seorang bocah meninggal dunia setelah tiga kali gagal operasi usus buntu di RSUD Bari Palembang.
Bocah berinisial DA (7) menghembuskan napas terakhirnya pada RSUD Bari Palembang.
DA diduga menjadi korban malpraktik hingga orangtuanya melaporkan oknum dokter yang menangani DA ke polisi.
Baca juga: Populer Internasional: Rusia Selidiki Jaksa ICC - Presiden China Xi Jinping Tiba di Rusia
Berita populer terakhir datang dari kecelakaan yang dialami oleh atlet bulu tangkis Indonesia, Syabda Perkasa Belawa.
Mobil yang ditumpangi Syabda Perkasa mengalami kecelakaan di di Tol Pemalang Jawa Tengah, Senin (20/3/2023).
Dalam kecelakaan tersebut, ibunda Syabda juga dikabarkan meninggal dunia.
Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam selengkapnya:
1. Ajudan Gibran Hubungi Pemilik Warung Tempat Mandor Proyek Masjid Sheikh Berutang Rp145 Juta
Pemilik warung makan Restu Bunda, Dian Ekasari sudah bertemu dengan 3 mandor proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed.
Dian Ekasari sebelumnya mengaku mandor tersebut berutang Rp 145 juta makan para pekerja.
Dikutip dari Tribun Solo, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka turun tangan mengatasi masalah tersebut.
Gibran ternyata, melalui ajudannya, menjalin komunikasi dengan pemilik warung yang diutangi para mandor, Dian Ekasari, Sabtu (18/3/2023) siang.
"Ajudan mas wali (Gibran) langsung menghubungi saya, minta titik terang seperti apa," kata Dian kepada TribunSolo.com, Minggu (19/3/2023).
"Akhirnya saya jabarkan, akhirnya oke, ini istilahnya kami proses (kata ajudan Gibran)," tambahnya.
Tak berselang lama, di hari itu juga, Dian langsung mendapat pemberitahuan akan ada pertemuan pukul 22.00 WIB.
Pertemuan yang dilangsungkan di sebuah hotel Kota Solo.
Dian dipertemukan dengan tiga mandor yang utang di warung makannya dengan dimediasi PT Waskita Karya.
2. Fakta Bocah Tewas Akibat Tiga Kali Gagal Operasi Usus Buntu, Tak Sadarkan Diri Selama Lima Hari
Bocah perempuan bernama DA (7) meninggal dunia akibat gagal menjalani operasi usus buntu pada Minggu (19/3/2023) sekira pukul 22.00 WIB di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH).
Kondisi DA tak kunjung membaik meski telah tiga kali menjalani operasi usus buntu di RSUD Bari Palembang.
Bahkan dari perutnya keluar cairan hijau kekuningan setelah proses operasi usus buntu selesai dilakukan.
Atas kejanggalan tersebut, ayah korban, Herman (44) menduga DA menjadi korban malapraktik oleh oknum di RSUD Bari Palembang.
DA pun sempat dirujuk ke RSMH untuk mengupayakan penyembuhan kondisinya.
Namun, nyawa DA tak tertolong setelah lima hari tak sadarkan diri pascaoperasi.
Dihimpun Tribunnews.com, berikut empat fakta kasus dugaan malapraktik yang merenggut nyawa DA setelah tiga kali gagal mendapatkan tiga kali tindakan operasi.
Oknum Dokter B dilaporkan
Kasus ini terungkap saat Herman melaporkan oknum dokter di RSUD Bari Palembang berinisial B ke SPKT Polda Sumsel, Rabu (8/3/2023) malam.
Diketahui, kondisi DA tak kunjung membaik meski telah tiga kali menjalani operasi usus buntu di RSUD Bari Palembang.
Bahkan dari perutnya keluar cairan hijau kekuning setelah proses operasi usus buntu selesai dilakukan.
3. Kronologi Penumpang Pesawat Bawa 3 Dus Bika Ambon Diminta Bayar Rp2 Juta
Viral di sosial media penumpang pesawat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara yang diminta bayar Rp2 juta karena membawa 3 dus Bika Ambon.
Dalam video memperlihatkan cekcok antara penumpang pesawat dan seorang petugas di Bandara Kualanamu.
Penumpang perempuan tersebut, marah-marah karena ia ditahan dan diminta oleh petugas untuk membayar uang sebesar Rp2 juta.
Ia diminta membayar sejumlah uang karena membawa tiga dus Bika Ambon.
Penumpang tersebut, pun tak terima dan merasa diperas.
Menurutnya, tak masuk akal untuk tiga dus Bika Ambon dikenakan denda Rp2 juta.
"Saya beli oleh-oleh masa suruh bayar Rp 2 juta. Kamu meras ya? Kamu meras saya ya?" ujar wanita itu.
“Saya tiga orang, kenapa saya gak bisa ambil?” tanyanya tegas.
Petugas pun memperingatkan calon penumpang tersebut, untuk menjaga ucapannya.
“Berbicara hati-hati, jangan sampai nantinya ibu mempermalukan diri sendiri,” ujar salah satu petugas.
Setelah adu mulut, akhirnya penumpang dan suaminya mengalah, serta meminta salah satu anggota keluarganya untuk menjemput Bika Ambon yang mereka bawa.
4. Perampok Bank di Lampung Punya Ruko dan Karyawan, Begini Penampakan Rumah Mewahnya
Satu dari tiga perampok Bank Arta Kedaton Makmur Bandar Lampung, Heri Gunawan ternyata memiliki rumah mewah.
Heri Gunawan sebelumnya juga diberitakan memiliki toko dan karyawan di Bandar Lampung.
Rumah mewah bercat putih dengan pagar rumah setinggi 2 meter lebih terlihat sepi dan tak ada aktivitas semenjak pelaku ditangkap atas perampokan bank.
Tak hanya rumah mewah, Heri Gunawan juga merupakan pengusaha toko sembako dan toko material bangunan di wilayah Natar, Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung.
Polresta Bandar Lampung telah melakukan penggeledahan rumah pengusaha material bangunan Sabtu kemarin dan mengamankan sejumlah barang bukti.
Warga di sekitar rumah pelaku mengaku kaget dan tidak menyangka jika Heri Gunawan pelaku perampokan Bank Artha Kedaton Makmur Bandar Lampung.
Reni, warga setempat mengatakan, HG telah berkeluarga namun masih tinggal bersama orang tuanya di rumah mewah tersebut.
"Ya kaget juga setelah tahu pelakunya anaknya Pak Picis,"
"Orangnya tertutup jadi banyak warga yang gak kenal dan tidak tahu " ujarnya dikutip dari Youtube Kompas TV.
Sementara saat diwawancarai Tribunlampung.co.id, Ketua RT 7 LK 3, Kelurahan Jagabaya 2, Way Halim, Bandar Lampung, Imam Khairudin membenarkan bahwa pelaku tinggal di wilayahnya.
Imam pun mengatakan bahwa keseharian keluarga pelaku tertutup dengan warga sekitar.
Menurut Imam, orangtua pelaku bernama Picis sudah lama tinggal di lingkungan tersebut
"Iya memang benar orangtuanyanya memang sudah lama tinggal di wialayah kami, sekitar 20 tahun lalu," imbuhnya
Imam pun mengatakan pelaku HG tinggal di rumah orangtuanya tersebut.
5. Pebulutangkis Syabda Perkasa Meninggal akibat Kecelakaan Maut di Tol Pemalang
Syabda Perkasa Belawa, atlet bulu tangkis Indonesia meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan maut di Tol Pemalang Jawa Tengah, Senin (20/3/2023).
Kabar meninggalnya Syabda Perkasa Belawa beredar melalui media sosial PBSI.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un."
"Keluarga besar PP PBSI mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya salah satu atlet muda Indonesia, Syabda Perkasa Belawa (21 tahun) dalam kecelakaan di tol Pemalang (Jawa Tengah), Senin (20/3) dini hari," tulis PBSI.
Menurut keterangan dari mantan pebulutangkis Yuni Kartika di Twitter, Syabda Perkasa Belawa hendak pergi ke Sragen untuk berziarah.
"Telah meninggal dunia, Syabda Perkasa Belawa," tulis Yuni Kartika di akun Twitter pribadinya.
"Syabda meninggal dunia dalam perjalanan ke Sragen untuk berziarah karena neneknya meninggal dunia. Selamat jalan Syabda, Anda akan dirindukan," lanjut pernyataan Yuni Kartika.
Dalam kecelakaan tersebut, ibunda Syabda juga dikabarkan meninggal dunia.
Sedangkan ayah dan kakak Syabda dikabarkan selamat.
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.