AJI Jogja Sebut Polres Kulonprogo Intimidasi Wartawan saat Liput Kasus Penutupan Patung Bunda Maria
AJI Yogyakarta menyebut adanya intervensi dan intimidasi ke wartawan dari Polres Kulonprogo terkait kasus penutupan patung Bunda Maria.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
Penjelasan Polres Kulonprogo soal Penutupan Patung Bunda Maria
Sebelumnya, Kapolres Kulonprogo, AKBP Muharomah Fajarini menggelar konferensi pers terkait penutupan patung Bunda Maria.
Fajarini menjelaskan penutupan patung Bunda Maria ini lantaran lokasi rumah doa belum resmi dibuka untuk umum.
Hal ini lantaran pihak pemilik rumah doa masih belum selesai untuk mengurus dan bersosialisasi dengan masyarakat, pemerintah desa, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
"Oleh karena itu dari pemilik yang kebetulannya domisilinya berada di Jakarta, menyampaikan ke adik kandungnya, untuk sementara di rumah doa tersebut ada patung Bunda Maria, untuk sementara ditutup dengan menggunakan terpal."
"Inisiatif penutupan dengan terpal tersebut adalah dari pemilik rumah doa," katanya dikutip dari akun Instagram, @polreskulonprogo.
Baca juga: Viral Patung Bunda Maria Ditutup Terpal, Menag: Pembangunan Tidak Sesuai Prosedur
Lalu terkait informasi yang beredar di masyarakat, Fajarini menegaskan bahwa itu adalah kesalahpahaman dari anggota Polres Kulonprogo yang menulis laporan.
Pada prinispnya, Fajarini menjelaskan sosialisasi terkait pembangunan rumah doa perlu dilakukan oleh pihak pemilik ke masyarakat, tokoh, dan FKUB.
Terkait rumah doa ini, Fajarini mengungkapkan sosialisasi akan kembali dilakukan setelah Lebaran 2023.
"Tentunya dengan sosialisasi ke masyarakat sehingga ke depannya tidak ada gejolak," kata Fajarini.
Baca juga: Kronologi Patung Bunda Maria Ditutup di Kulon Progo, Perintah dari Pemilik hingga Viral di Medsos
Kemudian, Fajarini juga menegaskan tidak ada tekanan dari ormas manapun terkait penutupan patung Bunda Maria tersebut.
"Lalu jika ada ormas yang mengganggu keamanan dan ketentraman warga Kulonprogo akan kami tindak," tegasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)