Ketika Mbah Slamet Lupa Siapa Saja Korban yang Dibunuhnya hingga Peran BS Sebagai Perantara
Mbah Slamet lupa identitas para korban yang telah dibunuhnya lantaran para korban itu kebanyakan justru bukan warga Banjarnegara.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Kasus pembunuhan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet, seorang dukun pengganda uang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, semakin menggemparkan masyarakat.
Hingga kemarin polisi sudah menemukan 12 jenazah yang diduga merupakan korban pembunuhan Mbah Slamet.
"Iya, total ada 12 jenazah ditemukan," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudusy kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).
Menurut Iqbal, jasad para korban tersebut sudah terpendam selama sekira enam bulan.
Baca juga: Polisi Autopsi 2 Jasad di Satu Liang Lahad untuk Pastikan Korban Mbah Slamet adalah Ersa dan Istri
Namun polisi masih bekerja menemukan detail semua korban lewat tim Disaster Victim Identification (DVI).
"Ada yang tinggal tengkorak saja," paparnya.
Mbah Slamet diduga mulai membunuh korbannya sejak 2020. Sayangnya, ia juga lupa identitas para korban yang telah dibunuhnya lantaran para korban itu kebanyakan justru bukan warga Banjarnegara.
"Jadi hasil tadi malam kita periksa, tersangka mengaku membunuh korbannya sejak 2020. Tapi dia lupa nama-nama identitasnya karena kebanyakan warga luar Banjarnegara. Makanya di sini kami juga ada kendala melakukan identifikasi korban," kata Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto.
Dari hasil penyidikan polisi, Mbah Slamet dalam menjalankan aksinya diketahui mengiming-imingi para korban dengan keuntungan besar bila menggandakan uang di tempatnya.
Misalnya jika korban menyetor uang Rp 40 juta hingga Rp 70 juta, maka mereka dijanjikan uangnya akan digandakan menjadi Rp 5 miliar.
Namun, bukannya menepati janji, para korban malah dibunuh secara keji dengan dikubur di satu liang lahat di area perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Selain Mbah Slamet, polisi juga telah menangkap satu tersangka lain, yakni BS, yang berperan sebagai perantara pemasaran alias marketing.
Baca juga: Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Diduga Bunuh 12 Orang, Mbah Slamet Beraksi Sejak Dua Tahun Lalu
Dalam aksinya, BS menawarkan jasa penggandaan uang lewat media sosial seperti Facebook.
"Barusan kami tangkap satu tersangka BS. Perannya sebagai marketing atau perantara. Kerjanya dia menawarkan jasa lewat sosmed. Ada Facebook dan lainnya. Jadi ada korban yang tahu soal Mbah Slamet dari BS ini," jelas Hendri.