Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasutri Asal Lampung Tertipu Mulut Manis Mbah Slamet, Anak Korban Ungkap Kejanggalan Ucapan Pelaku

Anak kandung korban mengungkap komunikasi orangtuanya dengan dukun pengganda uang Mbah Slamet.

Penulis: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pasutri Asal Lampung Tertipu Mulut Manis Mbah Slamet, Anak Korban Ungkap Kejanggalan Ucapan Pelaku
KOMPAS.com FADLAN MUKHTAR ZAIN/DOK. Polda Jateng
Mbah Slamet (45) dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang membunuh korbannya dengan cara diracun (kiri). Lokasi Mbah Slamet menguburkan korbannya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara (kanan). Terungkap ucapan manis Mbah Slamet hingga korbannya teperdaya. 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Pasangan suami istri (Pasutri) asal Pesawaran Lampung turut menjadi korban tewas oleh Mbah Slamet atau Tohari di Banjarnegara Jawa Tengah.

Dua warga asal Lampung yang tewas ditangan dukun penggada uang Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah adalah warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran.

Pasutri tersebut tertipu oleh mulut manis Mbah Slamet yang mengaku bisa menggandakan uang.

Baca juga: Istri Tak Tahu Mbah Slamet Beraksi Jadi Dukun Pengganda Uang, Kaget saat Suaminya Ditangkap Polisi

Lalu kalimat apa yang diucapkan Mbah Slamet hingga membuat pasutri itu percaya?

Anak kandung korban mengungkap komunikasi orangtuanya dengan dukun pengganda uang Mbah Slamet.

Hal itu diungkapkan langsung oleh anak kandung korban yang dirahasiakan identitasnya pada Rabu (5/4/2023) di kediaman korban di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran Lampung.

Anak korban mengaku, pernah mendengar percakapan orangtuanya yakni saat komunikasi lewat telepon dengan pelaku yakni Slamet Tohari.

Baca juga: 4 dari 12 Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Berhasil Diidentifikasi, Ada Pasutri asal Lampung

Berita Rekomendasi

Sang dukun pengganda uang tersebut meminta ibu korban untuk datang ke alamatnya.

“Namun, ibu saya sempat tidak mau atau menolak permintaannya,” ungkap sang anak sambil menahan perih dan tangis.

Kemudian, ibunya pun mau untuk pergi ke alamat yang ditujukan oleh Slamet Tohari sang dukun palsu.

“Ibu saya minta agar hanya tiga hari datang ke sana,” ujar anak perempuanya yang masih shock dan tidak mau identitasnya di publikasikan media secara gamblang.

“Nanti pas pulangnya diantarkan pakai macan putih,” ucap sang anak menirukan perkataan dari dukun tersebut.

Karena komunikasi tersebut tidaklah masuk akal, maka ia pun tidak mempercayainya.

Bahkan, sejak hari itu dan kepergian ibunya, setelah pamit dengan alasan untuk bekerja, komunikasinya terputus.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas