Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Pasutri Lampung Jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Keluarga Korban akan Jalani Tes Antemortem

Keluarga korban pembunuhan yang berasal dari Lampung diberangkatkan ke Banjarnegara untuk melakukan tes antemortem.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 2 Pasutri Lampung Jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Keluarga Korban akan Jalani Tes Antemortem
Kolase Tribunnews.com: Tribunlampung.co.id/Istimewa KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN
(Kiri) Rani Dwi Ulandari, keluarga korban saat menceritakan ayah dan ibunya yang jadi korban Mbah Slamet dan (Kanan) Mbah Slamet, dukun pengganda uang yang tega bunuh para pasiennya di Banjarnegara, Jawa Tengah. 

Proses identifikasi membutuhkan anak korban untuk dilakukan tes DNA.

“Kemungkinan mereka akan berangkat dengan difasilitasi oleh Polres Pesawaran,” tandasnya.

Jika hasil autopsi menunjukkan S dan R meninggal dibunuh, pihak keluarga meminta agar jasad korban dimakamkan di Lampung.

2 Korban Teridentifikasi Berasal dari Lampung

Sebelumnya, dua korban yang telah teridentifikasi merupakan pasangan suami istri asal Lampung.

Sedangkan kedua korban lain yang sudah teridentifikasi berinisial PO dan M.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy, menjelaskan identitas pasutri asal Lampung diketahui karena ada KTP di tubuh korban.

Baca juga: Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Hanya Mampu Bertahan 5 Menit Setelah Minum Potasium

BERITA REKOMENDASI

Kedua korban asal Kabupaten Pesawaran, Lampung berinisial I (44) dan WTN (41).

"Kami sudah hubungi Polda Lampung untuk mencocokkan data antemortem keluarga korban," ujarnya, Rabu (5/4/2023).

Kakak WTN, Helmi, menjelaskan pasangan suami istri tersebut izin pergi dari Lampung untuk bekerja di Jawa pada tahun 2021.

“Dia pamit kalau kerja di sana mengajar membuat bordir dengan upah per jam,” lanjutnya.

Setelah keduanya merantau, pihak keluarga tidak pernah berkomunikasi lagi hampir setahun.


I dan WTN memiliki dua orang anak yang ditinggal di Lampung dan diasuh oleh keluarga.

“Untuk komunikasi ke saya juga enggak dan anaknya juga enggak,” imbuhnya.

Ia mengaku mendapat kabar pasutri tersebut menjadi korban pembunuhan dari berita.

“Pas saya subuh buka berita di Google terkait kabar beritanya,” jelasnya, dikutip dari TribunLampung.com.

Kini pihak keluarga masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian tentang kebenaran identitas kedua korban.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati/Iwan Arifianto) (TribunLampung.com/Oky Indra/Bayu Saputra)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas