Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Orangtua Sebelum Dibunuh Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Panut mengatakan, keluarga besar sangat sedih dan terpukul dari kepergian adik dan iparnya yang tragis.

Editor: Erik S
zoom-in Anak Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Orangtua Sebelum Dibunuh Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
KOMPAS.com FADLAN MUKHTAR ZAIN/DOK. Polda Jateng
Mbah Slamet (45) dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang membunuh korbannya dengan cara diracun (kiri). Lokasi Mbah Slamet menguburkan korbannya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, PESAWARAN- Pasangan suami istri, tragis Suheri dan Riani turut menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pasangan suami istri tersebut berasal dari Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Mewakili keluarga, Panut, kakak Suheri dan Riani,  menceritakan adiknya pamit izin bekerja pada proyek bangunan di Jawa.

Baca juga: Begini Bujuk Rayu Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Kepada Korbannya Pasutri Asal Lampung

Panut mengatakan, keluarga besar sangat sedih dan terpukul dari kepergian adik dan iparnya yang tragis.

Padahal mereka berdua adalah sosok yang baik dan suka menolong tetangga terdekatnya.

Sehingga Panut berharap, pelaku dapat dihukum berat dan setimpal atas perbuatannya.

Ia menuturkan, setelah putus kontak dan komunikasi dengan adik dan iparnya tersebut, ada video viral yang menunjukan tempat dari peristiwa pembantaian oleh Slamet Tohari ada di rumahnya.

Berita Rekomendasi

Video viral dari Tiktok tersebut sama dengan video call terakhir dengan korban.  

“Dari situ ternyata baru mengetahui bahwa peristiwa tersebut pelakunya adalah Slamet Tohari,” terangnya.

Baca juga: Pamit Kerja ke Jawa, Pasutri Asal Lampung Jadi Korban Mbah Slamet di Banjarnegara, Pergi sejak 2021

Sehingga hal tersebut membuat dirinya dan keluarga besar langsung curiga dan menghubungi keponakannya yang berada di Banjarnegara, Jawa Tengah.

“Dan kebetulan saat keponakan saya dihubungi dia ada di samping pelaku, dan kami langsung mengirimkan foto Suheri dan Riani untuk bertanya kepada pelaku apakah adik dan iparnya adalah korban,” 

“Dan ternyata pelaku mengakui bahwa adik dan iparnya menjadi korban,” imbuhnya.

Kala itu pelaku menjawab bahwa mereka berdua adalah korban yang dihabisinya.

“Dan pelaku mengakui saat ditanya oleh keponakannya tersebut Suheri dan Riani benar menjadi korban dan sudah lama,” jawabnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas