Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Sedih Rani, Tahu Ayah dan Ibunya jadi Korban Mbah Slamet lewat TikTok: Saat Itu Pamit Kerja

Berikut cerita sedih Rani yang kehilangan ayah dan ibunya karena menjadi korban sadisnya Mbah Slamet, dukun pengganda uang asal Banjarnegara.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
zoom-in Cerita Sedih Rani, Tahu Ayah dan Ibunya jadi Korban Mbah Slamet lewat TikTok: Saat Itu Pamit Kerja
Kolase Tribunnews.com: Tribunlampung.co.id/Istimewa KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN
(Kiri) Rani Dwi Ulandari, keluarga korban saat menceritakan ayah dan ibunya yang jadi korban Mbah Slamet dan (Kanan) Mbah Slamet, dukun pengganda uang yang tega bunuh para pasiennya di Banjarnegara, Jawa Tengah. 

"Kedua korban baru ini berdasarkan identifikasi yang dilakukan polisi bahwa ada dua orang lagi menjadi korban dukun Mbah Slamet," beber Zahwani, dikutip dari TribunLampung.co.id.

Zahwani menambahkan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Polres Banjarnegara.

Dalam waktu dekat, keluarga para korban akan diberangkatkan ke Banjarnegara untuk dilakukan pengecekan langsung oleh penyidik ke jasad korban

"Ini merupakan respons cepat Polda Lampung melalui Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo yang datang langsung ke keluarga korban," tandas Zahwani.

Baca juga: Ada Tiga Korban Mbah Slamet Dipendam dalam Satu Lubang, Sepasang Kekasih Dikubur Bareng

Jumlah korban yang sudah ditemukan

Tersangka Tohari (45) alias Mbah Slamet di lokasi penemuan mayat di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore.
Tersangka Tohari (45) alias Mbah Slamet di lokasi penemuan mayat di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore. (KOMPAS,com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi membeberkan, hingga kini sudah ada 12 jenazah korban Mbah Slamet ditemukan.

Semua korban terkubur di kebun milik tersangka di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.

Berita Rekomendasi

"Tiap dua jenazah Dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," kata Luthfi, dikutip dari TribunJateng.com.

Kedua belas korban, kata Luthfi, sudah ada yang berhasil mengidentifikasi 9 jasad, sementara sisainya masih belum diketahui.

Sementara penyebab kematian korban karena lemas.

"Secara medis mati lemas tidak ada unsur kekerasan," terang Luthfi.

Informasi tambahan, adapun motif Mbah Slamet membunuh korbannya karena kesal ditagih hasil penggandaan uang.

Tersangka lalu merencanakan pembunuhan dengan mengajak korban-korban dengan melakukan ritual.

Mbah Slamet kemudian memberikan racun potas dicampur air yang diminumkan ke korban hingga tewas.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunLampung.co.id/Oky Indra Jaya/Bayu Saputra)(TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas