Keluarga Pasutri Irsad & Wahyu dari Lampung Tiba di Mapolres Banjarnegara Jalani Tes Ante Mortem
Kedatangan keluarga Irsan dan istri ke Mapolres Banjarnegara didampingi oleh anggota Polres Pesawaran Lampung.
Penulis: Dewi Agustina
"Jadi ada empat orang dari dua keluarga korban yang mendampingi untuk melaksanakan tes kecocokan ante mortem," kata Pandra, Kamis (6/4/2023).
Ia mengatakan, salah satu anggota keluarga korban yang berangkat ke Banjarnegara yakni Alda Cahya Fisabililah.
Ia merupakan anak kandung pasutri Irsad dan Wahyu Triningsih.
Alda didampingi Adi Riyanto, adik ipar korban.
Sedangkan dari pihak keluarga pasutri Suheri dan Riani diwakili oleh Rani Dwi Wulandari.
Ia adalah anak kandung pasangan Suheri dan Riani.
Ia akan didampingi oleh Panut yang merupakan kakak korban.
Mereka dikawal dua polisi menuju Banjarnegara dengan menumpang mobil Toyota Innova BE 2109 UF.
Keduanya yakni Panit Min Intelkam Polsek Gedong Tataan Bripka Gus Herwanto dan Briptu Yudha Fahri dari Unit Reskrim Polsek Gedong Tataan.
Baca juga: Pengakuan Rani yang Orang Tuanya Jadi Korban Mbah Slamet, Sempat Kesulitan Hubungi Ayah dan Ibunya
Tertipu Mbah Slamet
Anak kandung korban mengungkap komunikasi orangtuanya dengan dukun pengganda uang Mbah Slamet.
Hal itu diungkapkan langsung oleh anak kandung korban yang dirahasiakan identitasnya pada Rabu (5/4/2023) di kediaman korban di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran Lampung.
Anak korban mengaku, pernah mendengar percakapan orangtuanya yakni saat komunikasi lewat telepon dengan pelaku yakni Slamet Tohari.
Sang dukun pengganda uang tersebut meminta ibu korban untuk datang ke alamatnya.