8 Jenazah Korban Dukun Banjarnegara Diidentifikasi, 4 Jenazah Lainnya Belum Karena Tinggal Tulang
Polisi belum berhasil mengidentifikasi empat jenazah korban dukun pengganda uang karena tinggal tulang belulang.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Dari 12 korban dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet, hanya delapan jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi.
Sementara empat jenazah lagi sulit diidentifikasi karena tinggal tulang belulang.
Baca juga: Daftar Korban Dukun Sadis di Banjarnegara yang Telah Teridentifikasi, Dua Diantaranya Ibu dan Anak
Mbah Slamet adalah dukun asal Banjarnegara, Jawa Tengah. Dia membunuh korbannya menggunakan potasium.
Berikut identitas 8 jenazah korban dukun Slamet.
Pertama jenazah atas nama Theresia Dewi (49) asal Yogyakarta yang cocok dengan bukti data primer foto gigi tanggal dan jam tangan orange.
Kedua jenazah Okta Ali Abrianto (33) cocok dengan foto dan gigi gingsul.
Antara Theresia dan Okta hubungannya adalah ibu dan anak.
Ketiga jenazah atas nama Suheri asal Lampung cocok dengan foto gigi lepas sebelah kiri.
Baca juga: Ada Dugaan Pelaku Lain dalam Kasus Dukun Pengganda Uang, Berperan sebagai Perantara
Keempat jenazah atas nama Riani asal Lampung cocok dengan data primer foto gigi Kelinci dan Renggang.
Hubungan antara Suheri dan Riani adalah suami istri.
Kemudian Paryanto (53) asal Sukabumi, Irsad (43) dan Wahyu Triningsih asal Lampung, dan Mulyadi Pratama (46) asal Palembang.
"Sehingga total sudah ada 8 jenazah yang teridentifikasi dan sisanya masih ada 4 yang belum teridentifikasi," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy saat konferensi pers di Posko aduan orang hilang Polres Banjarnegara, Senin (10/4/2023).
Iqbal mengatakan penanganan perkara pembunuhan sampai saat ini masuk penyidikan dengan melengkapi alat bukti dan memeriksa sejumlah saksi.
Pihaknya mengatakan sampai saat ini sudah ada 11 saksi yang diperiksa termasuk saksi ahli dan istri tersangka.
Baca juga: 2 Kali Selamat, Pasutri Asal Lampung Ini Tewas di Tangan Dukun Pengganda Uang Pada Kunjungan Ketiga