Panglima TNI Sebut Sebby Sambom Banyak Bangun Berita Hoaks
Laksamana Yudo meminta masyarakat agar jangan mudah percaya tentang pernyataan yang dikeluarkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan Sebby Sambom banyak memberitakan kabar bohong alias hoaks.
Sebby Sambom adalah juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat -Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Baca juga: Panglima TNI Perintahkan Operasi Siaga Tempur di Kabupaten Nduga: Naluri Tempur Harus Terbangun
Laksamana Yudo meminta masyarakat agar jangan mudah percaya tentang pernyataan yang dikeluarkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
"Banyak berita yang dibangun Sebby Sambom itu hoaks sehingga masyarakat diharapkan jangan terlalu percaya," kata Panglima TNI saat konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Selasa (18/4/2023).
Ia menyebut, mereka (pihak Sebby Sambom) sengaja memberikan informasi yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan dan selalu menyudutkan kinerja TNI-Polri.
"Berita seperti ini harus dipilahkan karena kami bertugas di sini mengamankam masyatakat dari gangguan KST atau KKB. TNI-Polri menginginkan kegiatan masyatakat tetap berjalan aman dan kondusif," ujarnya.
Sekali lagi ia menghimbau kepada masyarakat agar jangan mendengarkan berita hoaks yang akhirnya membuat panik.
Baca juga: Panglima TNI Perintahkan Operasi Siaga Tempur, Buntut Kontak Tembak KST Berujung 1 Prajurit Gugur
"Kami TNI-Polri menginginkan kegiatan masyatakat berjalan aman dan kondusif," imbuhnya.
Siaga tempur
Yudo Margono meningkatkan status operasi TNI di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan menjadi siaga tempur.
Peningkatan status tersebut menyusul serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap 36 personel TNI di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan yang mengakibatkan Pratu Miftahul Arifin gugur, Sabtu (15/4/2023).
"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum soft approach (pendekatan lunak). Tentunya kondisi seperti ini khusunya daerah rawan kita ubah menjadi operasi siaga tempur," ungkap Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono kepada Tribun-Papua.com, Selasa (18/4/2023) saat konferensi pers di Markas Lanud Yohanis Kapiyau.
Baca juga: Panglima TNI: Tak Ada Humanis untuk KKB di Papua
Ia mengatakan, penegakan hukum seperti di Pulau Natuna namanya operasi siaga tempur laut dan Papua namanya siaga tempur darat artinya ditingkatkan kalau ada serangan seperti ini.
"Ini dilakukan agar naluri tempurnya terbangun karena selama ini hanya teritorial dan pendekatan lainnya," katanya.
Kata Panglima TNI bahwa, kontak tembak KKB atau KST dengan personel di Mugi-mam Nduga terjadi ketika upaya pencarian pilot yang kabarnya ada di wilayah Mugi-mam.
"Jadi personel ini kontak tembak saat upaya penyelamatan pilot Susi Air dan di pertengahan jalan di hadang," ujarnya.
Penulis: Marselinus Labu Lela
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Panglima TNI Yudo Margono: Jangan Mudah Percaya Pernyataan Sebby Sambom