Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

GKR Hemas: Lebaran 2023 Persediaan Pangan di Jogya Tercukupi 

Menyambut Lebaran yang tinggal menghitung hari, GKR Hemas bersyukur persediaan pangan dan barang sembako lainnya di wilayah Jogya tercukupi.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in GKR Hemas: Lebaran 2023 Persediaan Pangan di Jogya Tercukupi 
ist
GKR Hemas anggota DPD RI meninjau pasokan dan harga berbagai komoditi jelang IdulFitri di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Selasa (18/4). GKR Hemas bersyukur persediaan pangan dan barang sembako lainnya di wilayah Jogya tercukupi. 

Dari hasil pantauannya, GKR Hemas menyebut harga beberapa bahan pokok seperti beras medium Rp11.300 per kilogram, beras premium Rp11.800. Untuk beras, menurut dia yang termurah saat ini dijual Rp9.400.

Sementara, komoditas bumbu seperti cabai rawit merah saat ini dijual Rp25 ribu per kilogram sama dengan harga cabai merah besar. Sedangkan cabai merah keriting dipasarkan Rp20 ribu.

Kebutuhan lain, dia mencatat harga gula pasir Rp13.500, minyak goreng kemasan Rp15.000, minyak goreng curah Rp14.000, daging sapi Rp 130.000, daging ayam Rp32.000, dan telur ayam dijual dengan harga Rp27.000 perkilogram.

"Harga-harga ini sebenarnya masih di atas harga nasional. Misalnya beras medium seharusnya berada di harga Rp9.450 per kilogram, tetapi karena mendekati Lebaran dan adanya arus mudik menjadikan semua harga mengalami fluktuasi," ungkapnya.

Faktor lain yang memicu kenaikan harga-harga di pasar adalah penerimaan tunjangan hari raya yang menyebabkan daya beli meningkat.

"Kenaikan harganya masih bisa dianggap wajar," katanya.

Hemas menegaskan, semua lapisan masyarakat harus mendapatkan kemudahan dalam porsinya masing-masing.

Pedagang pasar juga berhak mendapatkan THR, dan itu hanya bisa didapatkan bila ada keuntungan yang cukup dari proses jual beli itu sendiri.

Berita Rekomendasi

Petani padi, petani sayur, peternak ayam, pengusaha telur, semuanya harus mendapatkan keuntungan, sehingga bisa mendapatkan tambahan pendapatan untuk berlebaran nanti.

Saat permintaan dan daya beli naik, menurut GKR Hemas yang harus dijaga adalah masuknya barang impor yang tidak sebanding dengan kebutuhan. Hal itu secara langsung dipastikan akan memukul petani lokal.

Dia meminta pemerintah daerah agar mengantisipasi spekulan yang memanfaatkan tidak seimbangnya permintaan dan penawaran, sehingga petani lokal tidak mendapatkan keuntungan.

"Para pedagang, jangan pula mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kenaikan harga harus dalam tingkat yang wajar dan terjangkau masyarakat," katanya.

Baca juga: Tren Kenaikan Harga Pangan Diprediksi Terjadi di H-3 Idul Fitri

Selain itu GKR Hemas juga berpesan agar tidak ada praktik penimbunan bahan pokok, yang akan merusak rantai pasokan atau distribusi pangan, sehingga akan merugikan masyarakat dan pemerintah secara keseluruhan.

Peran Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Bulog benar-benar diharapkan. Di daerah, hal ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan Bulog DIY.

Semua Organisasi Perangkat Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta harus bekerja keras untuk menjaga pasokan pangan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat, menjelang, pada masa, dan setelah hari lebaran nanti.

Tidk hanya berdiskusi, para pedagang juga memanfaatkan momen bertemu Ratu Jogja itu untuk berfoto, bersalaman, dan memohon doa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas