VIRAL Oknum TNI di Kendari Acungkan Parang dan Ancam Warga, Pelaku Diduga Alami Gangguan Kejiwaan
Beberapa di antara warga pun terlihat menenteng balok diduga mengantisipasi amuk dari R
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Sultra Muhammad Israjab
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Oknum anggota TNI ngamuk ancam warga di Kelurahan Alolama, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu (29/04/2023).
Aksi oknum TNI terekam video berdurasi 1 menit 8 detik.
Oknum TNI yang terekam video viral tersebut tampak mengamuk dan meneriaki warga yang mendatangi rumahnya.
Ia berkali-kali mengacungkan parang dan mengancam warga di kediamannya.
Oknum anggota TNI berinisial R terlihat berdiri di depan pintu rumahnya sembari memegang senjata tajam sedangkan warga tampak berkerumun di luar pagar rumah bercat abu-abu tersebut.
Tak hanya pria, sejumlah wanita dan ibu-ibu juga terlihat di depan pekarangan rumah tersebut.
Baca juga: Warga Kota Kendari Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Tengah Gang
R terlihat berteriak marah-marah dan beberapa kali mengacungkan parang yang ditenteng di tangan kirinya.
Beberapa di antara warga pun terlihat menenteng balok diduga mengantisipasi amuk dari R.
Belakangan, sejumlah fakta terkait peristiwa dalam video viral oknum anggota TNI ngamuk dan mengancam warga menggunakan parang pun terungkap.
Salah satu fakta mirisnya, sosok R yang disebut berpangkat Sersan Kepala atau Serka tersebut diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Kronologi dalam video viral bermula saat sejumlah warga di wilayah Kelurahan Alolama, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mendatangi rumah oknum TNI berinisial R tersebut.
Masyarakat sekitar terpaksa mendatangi rumah R yang dikabarkan tinggal bersama orangtuanya karena sudah resah dengan ulahnya.
Salah satu warga yang ditemui di lokasi kejadian menyebutkan R sudah mengancam warga yang melewati rumahnya dengan menggunakan senjata tajam jenis parang.
“Ada tadi tiga orang yang diancam,” kata salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari kediaman R.
Tak hanya itu disebutkan R memalang jalan di depan rumahnya menggunakan pohon pisang dan menahan warga yang akan lewat.
Baca juga: Kabag Ops Polres Jeneponto Minta Maaf Karena Sebut 100 Oknum TNI Serang Mapolres
“Dia kasi baring pohon pisang terus dia tahan warga dan diancamkan pakai parang,” jelasnya.
Komandan Detasemen Polisi Militer atau Dandenpom XIV/3 Kendari, Mayor CPM Usamma mengatakan, R adalah sosok oknum anggota TNI yang berasal dari Kota Kendari namunsedang cuti karena diduga sedang sakit dan mengalami gangguan kejiwaan..
Bahkan, dia menyebut anggota TNI tersebut adalah pasien Rumah Sakit Jiwa atau RSJ Kendari, Provinsi Sultra.
Rumah sakit jiwa tersebut berlokasi tak jauh dari kediaman R yakni di Jl Dr Sutomo, Kelurahan Tobuuha, Kecamatan Puuwatu.
Dengan kata lain, R merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
“Dia sedang cuti berobat di sini, karena putra daerah dia cuti berobat di RSJ Kendari,” katanya kepada TribunnewsSultra.com.
Mayor CPM Usamma menegaskan R selanjutnya akan ditangani petugas Denpom Kendari.
Sejumlah warga sekitar juga mengetahui oknum anggota TNI berinisial R tersebut sedang sakit.
“Dia sakit, dulu sempat begitu juga sering marah-marah tidak jelas, tapi sempat normal,” kata seorang tetangga R.
Namun, ulah R belakangan ini sudah cukup meresahkan warga sekitar karena mengancam dengan menggunakan parang.
Baca juga: Update Kasus Dokter Muda Ngamuk di Medan, Kini Berdamai dengan Pengunjung RSUD Pirngadi
Hal itulah yang memicu masyarakat sekitar akhirnya mendatangi kediamannya.
Pada Sabtu (29/04/2023) malam, sejumlah personel Detasemen Polisi Militer atau Denpom Kendari mendatangi kediaman oknum anggota TNI berinisial R tersebut.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, ada dua petugas memasuki rumah bercat abu-abu tersebut.
Mereka bergegas masuk ke rumah tersebut setelah turun dari mobil.
Ada tiga petugas turun dari kendaraan tersebut.
Dua petugas di antaranya kemudian memasuki rumah.
Mereka tampak berbincang dengan seorang pria.
Tak berselang lama, seorang wanita yang disebut ketua rukun tetangga (RT) setempat ikut berbincang dengan petugas.
Dia meminta agar R segera dievakuasi dari rumah tersebut karena sudah membuat warga sekitar resah.
Selanjutnya, petugas yang berada di dalam rumah kemudian membawa R keluar rumah tersebut.
Mereka pun naik ke dalam mobil kemudian meninggalkan lokasi tersebut.(*)(Tribunnewssultra/Sugi Hartono/Desi Triana Aswan)