Mustopa Penembak MUI Jakarta Juga Mengaku Sebagai Wakil Nabi Muhammad saat Rusak Kantor DPRD Lampung
Mustopa NR alias M juga mengaku sebagai wakil Nabi Muhammad SAW saat merusak Kantor DPRD Provinsi Lampung.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Mustopa NR alias M juga mengaku sebagai wakil Nabi Muhammad SAW saat merusak Kantor DPRD Provinsi Lampung.
Diketahui, aksi penyerangan itu pernah dilakukan oleh Mustopa pada 2016 lalu.
"Dia selalu mengklaim bahwa dia itu adalah sebagai wakil dari Nabi Muhammad SAW," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad kepada Tribunnews.com, Selasa (2/5/2023).
Pandra mengatakan saat itu Mustopa sudah pernah dihukum atas tindakannya tersebut dengan dijerat pasal 406 KUHP atas pengerusakan.
"Iya betul, betul, dia selalu begitu (mengaku wakil Nabi)" ucapnya.
Saat ini, Pandra mengatakan pihaknya siap membantu Polda Metro Jaya untuk melakukan investigasi terkait hal tersebut.
"Intinya kita bagaimana joint investigation ya, joint dalam penyidikan kasus ini. Itu aja. Polda Lampung mem-back up Polda Metro Jaya," jelasnya.
Mengaku Nabi saat Serang Kantor MUI
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Ni'am mengungkap pihaknya menemukan sepucuk surat milik pelaku penyerangan Kantor MUI. Dalam surat itu, pelaku bernama Mustofa itu mengaku sebagai wakil nabi.
Adapun Ni'am pun menunjukkan surat yang diketik oleh pelaku di hadapan awak media. Namun begitu, Ni'am tak mengetahui pelaku ingin kepada siapa pelaku ingin mengirimkan surat tersebut.
"Engga disebutkan ke ketua mui yg mana, penyebutan ketua lebih kepada institusi, tidak person," ujar Ni'am saat ditemui di Kantor MUI, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023).
Melihat teror itu, Ni'am mengharapkan adanya jaminan keamanan yang lebih kepada ulama yang berada di MUI. Namun begitu, dia memastikan teror itu tak menyurutkan semangat dalam menjalankan tugas keagamaan.
"Yang pasti satu kita mengharapkan ada jaminan kemanaan yang lebih tetapi kemudian yang kedua kalau ini dianggap sebagai upaya menakut-nakuti MUI untuk amar maruf nahi munkar, itu tidak menyurutkan sejengkal pun aktivitas MUI dalam menjalankan tugas keagamaan dan juga keumatan," jelasnya.
Lebih lanjut, Ni'am memastikan tugas yang dilakukan pejabat MUI tetap berjalan seperti biasa. Khususnya untuk membimbing umat di seluruh Indonesia.