Petra Digital Pemuda Katolik Lampung, Sepakat Gunakan Teknologi, Pererat Kebangsaan dan Bela Negara
Pemuda Katolik se-Komisariat Daerah (Komda) Lampung sepakat akan menggunakan teknologi untuk memperkuat rasa kebangsaan dan bela negara.
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Pemuda Katolik se-Komisariat Daerah (Komda) Lampung sepakat akan menggunakan teknologi untuk memperkuat rasa kebangsaan dan bela negara.
Komitmen tersebut digaungkan dalam seminar 'Gerakan Nasional Pemuda Penggerak Transformasi Digital atau Petra Digital', yang digelar di GSG Asrama Haji, Bandar Lampung, Sabtu (6/5/2023).
Gerakan tersebut, sebagaimana diketahui merupakan gerakan menasional, yang diinisiasi Pengurus Pusat Pemuda Katolik dengan bekerja sama dengan Kementerian Kominfo.
Ketua Pemuda Katolik Komda Lampung Marcus Budi Santoso menyebutkan terdapat 14 dari 15 komisariat cabang di Komda Lampung menggiatkan kampanye tersebut.
"Terinci dari 10 komcab definitif dan 4 komcab karteker," katanya.
Menurut Marcus, tantangan kebangsaan saat ini jauh lebih besar, karena sebaran hoax lebih mudah menjamur di media-media sosial.
"Termasuk juga radikalisme, terorisme, SARA dan intoleransi," sebut dia.
Selanjutnya, Pengurus Pusat Pemuda Katolik Capt Marcellus Hakeng mengatakan Lampung menjadi provinsi ke sepuluh yang mengadakan gerakan tersebut.
Secara rinci, untuk di Lampung, Marcellus berharap gerakan tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan kader literasi digital yang handal.
Hal yang sama dikatakan Staf Ahli Gubernur Lampung bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Zainal Abidin yang mengatakan pemuda di Lampung perlu meningkatkan taraf literasi digital.
Hal itu agar pemuda di Lampung bisa tidak terpengaruh terhadap informasi digital yang bisa menimbulkan kegaduhan dan perpecahan.
Baca juga: ABAS Jadi Garda Terdepan Menangkal Paham-paham Radikalisme, Intoleransi & SARA
"Tantangan radikalisme ramai di dunia digital. Pemuda perlu menjadi penggerak masyarakat, khususnya anti radikalisme, anti terorisme, anti hoax, tapi lebih ke toleransi dan kerukunan," kata Zainal Abidin.