Sebelum Meninggal Balita Korban Gigitan Anjing Rabies Mengeluh Badannya Panas, Mual dan Muntah
Bocah tersebut masuk ke RSUD Tc Hillers Maumere tanggal 29 April 2023 dengan keluhan badan panas, mual dan muntah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Balita berusia 4 tahun 11 bulan di Maumere, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia, Senin (8/5/2023) setelah digigit anjing rabies.
Informasi yang diterima Tribun, bocah tersebut digigit anjing rabies pada tanggal 24 April 2023.
Baca juga: Kemenkes RI Soroti Kasus Kematian karena Rabies di Buleleng yang Naik Drastis dan Tertinggi di Bali
Dia kemudian sempat mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak dua kali.
Direktur RSUD Tc Hillers Maumere, dr Clara Francis menjelaskan, bocah tersebut masuk ke RSUD Tc Hillers Maumere tanggal 29 April 2023 dengan keluhan badan panas, mual dan muntah.
"Keesokan harinya, dokter mulai melihat gejala itu dan orang tuanya melaporkan kalau anaknya kelihatan ketakutan. Kemudian dokter mengobati keluhan-keluhan dari anak itu, mual muntahnya diobati dan sebelum dibawa ke rumah sakit, sempat di-VAR dua kali di Puskesmas Beru," ujar dr Clara.
Mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka ini mengatakan, pihak RSUD Tc Hillers Maumere juga sempat melakukan terapi.
Sejauh ini, pihaknya baru menangani satu pasien yang terkena gigitan anjing.
Baca juga: Warga di Buleleng Meninggal Setelah 2 Hari Dirawat di RS, 2 Bulan Lalu Sempat Digigit Anjing Rabies
dr Clara Francis menyarankan masyarakat agar tetap waspada terhadap anjing rabies karena saat ini Kabupaten Sikka mengalami kekosongan vaksin rabies dan juga keterbatasan jumlah VAR.
"Tetap waspada, baik yang punya anjing atau tidak punya anjing, karena kemana-mana kita tidak pernah tahu kita diintai oleh anjing-anjing yang entah dari mana, kebetulan kasus ini digigit oleh anjing sendiri," ujar dr Clara Francis.
Dia juga berharap adanya sinergitas antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka.
Yang terjadi saat ini, lanjut dia, anjing menggigit anjing, maka semakin banyak anjing penular rabies.
"Kita hanya atasi manusianya sementara hewannya tidak kita atasi, kita tidak akan pernah selesai dengan masalah ini, jadi anjingnya kita selesaikan, manusianya kita edukasi, waspada. Ketika ada gigitan, maka penatalaksanaan gigitannya harus dilakukan dengan benar dan kalau ada gigitan maka harus mendapatkan VAR," jelas dr Clara.
Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Bocah Korban Gigitan Anjing Rabies di Sikka Sempat 2 Kali Diberi VAR, dr. Clara: Tetap Waspada
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.