Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda Kolaka Cabuli Pacarnya yang Berumur 14 Tahun, Kini Pelaku Dijebloskan ke Tahanan

Kasus pencabulan anak SMP itu berawal saat pelapor dalam hal ini ibu korban mengecek keberadaan putrinya AF

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pemuda Kolaka Cabuli Pacarnya yang  Berumur 14 Tahun, Kini Pelaku Dijebloskan ke Tahanan
Warta Kota via Tribunnews
Ilustrasi pelecehan seksual - Siswi SMP di Kolaka berinisial AF (14) menjadi korban rudapaksa yang dilakukan pemuda berinisial N (20). Diketahui keduanya merupakan pasangan kekasih. 

Laporan Wartawan Tribunnews Sultra.com Adrian Adnan Sholeh

TRIBUNNEWS.COM, KOLAKA - Siswi SMP di Kolaka berinisial AF (14) menjadi korban rudapaksa yang dilakukan pemuda berinisial N (20).

Diketahui keduanya merupakan pasangan kekasih.

Mengingat korban masih di bawah umur kasus ini berlanjut di ranah kepolisian.

Pelaku yang tinggal di Desa Lamoiko, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sultra dijebloskan ke penjara sebagai tersangka dugaan kasus pencabulan anak di bawah umur pada Rabu (10/05/2023).

Terungkapnya kasus rudapaksa ini setelah adik dari pelapor melihat bekas merah disekitar bibirnya seperti bekas ciuman.

Diapun menanyakan perihal tanda-tanda tersebut kepada korban AF.

Baca juga: Warga Latambaga Kabupaten Kolaka Ditemukan Tewas, Alat Pemotong Rumput Berada di Atas Badannya

BERITA TERKAIT

 “Adiknya bertanya ‘da apakan ko itu laki-laki’,” kata Kasubsi Penhas Humas Kepolisian Resort atau Polres Kolaka, Aipda Riswandi, dalam keterangannya.

AF pun akhirnya mengakui bahwa dirinya sudah digagahi oleh pacarnya saat menghilang semalam dari rumahnya.

Ibu korban akhirnya melaporkan dugaan kasus rudapaksa tersebut ke pihak kepolisian.

Pelaku kemudian diringkus aparat Polsek Watubangga bersama Tim Elang Anti Bandit Polres Kolaka pada Rabu (10/5/2023) sekitar pukul 13.00 wita.

Penangkapan terhadap sosok pelaku N dilakukan di kediamannya di Desa Lamoiko, Kecamatan Tanggetada.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) junto Pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar.

Kronologi Kasus Rudapaksa

Aipda Riswandi pun membeberkan kronologi kasus rudapaksa terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), tersebut.

Kasus pencabulan anak SMP itu berawal saat pelapor dalam hal ini ibu korban mengecek keberadaan putrinya AF.

Pelapor mencari korban di dalam kamarnya pada Sabtu (06/05/2023) malam namun, AF ternyata sudah tidak berada di dalam kamar tersebut.

Pelapor kemudian menanyakan keberadaan AF kepada adiknya yang sekamar putrinya tersebut tetapi sang adik pun tak mengetahui keberadaan keponakannya tersebut.

Mendapati sang anak tak berada di rumah, korban kemudian mencoba menghubungi AF melalui telepon selulernya.

Pelapor menelepon korban hingga 4 kali, namun sama sekali tidak diangkat.

Baca juga: AG Resmi Laporkan Mario Dandy Atas Kasus Pencabulan ke Polda Metro Jaya

Tak lama berselang, korban AF hanya mengirimkan chat pesan kepada ibunya tersebut.

Dalam chat tersebut, AF berpesan akan mengantar temannya di Kelurahan Lamekongga, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka.

“Ma saya antar dulu teman ku di Lamekongga,” tulis AF dalam pesan chat tersebut.

Sang ibu pun meminta anaknya untuk segera pulang ke rumah.

“Iye cepat ko pulang sebelum jam 10 pulang mi,” pinta ibunya.

Namun, AF tak kunjung pulang ke rumahnya hingga waktu tersebut sehingga membuat sang ibu yang khawatir kemudian kembali menghubungi korban.

Namun, ponsel anak perempuannya itu justru sudah tak aktif lagi.

Sang ibu yang khawatir pun mencoba langsung mencarinya bersama adiknya.

Pelapor mencari AF disekitaran kawasan Wisata Kuliner atau Wiskul Kolaka yang biasa menjadi tempat nongkrong korban.

Namun, pencarian tersebut tak membuahkan hasil sehingga ibu bersama sang adik kemudian kembali ke rumahnya.

Korban AF pun akhirnya baru kembali ke rumahnya pada Minggu (07/05/2023) siang sekitar pukul 12.00 wita.

Sang ibu bersama adiknya yang curiga pun kembali bertanya kepada korban.

Kecurigaan tersebut bertambah saat adik dari pelapor melihat ada bekas merah disekitar bibir korban.

Adik pelapor pun kemudian mencecar korban atas tanda-tanda tak biasa tersebut.

AF pun akhirnya mengakui telah disetubuhi pacarnya N (20) saat bermalam Minggu bersama.

Berdasarkan pengakuan itu, ibu korban pun melaporkan dugaan kasus rudapaksa tersebut ke pihak kepolisian.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Berawal dari Tanda Merah Bibir, Kasus Rudapaksa Anak SMP di Kolaka Sulawesi Tenggara Terungkap

Sumber: Tribun Sultra
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas