Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Korban Mutilasi di Semarang Minta Pelaku Dihukum Seberat-beratnya

Pihak keluarga korban mutilasi di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, minta pelaku untuk dihukum seberat-beratnya.

Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Keluarga Korban Mutilasi di Semarang Minta Pelaku Dihukum Seberat-beratnya
KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf, TribunJateng.com
Pelaku pembunuhan mayat dicor di Semarang di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) (kiri) dan penemuan mayat korban (kanan). Pihak keluarga korban mutilasi minta pelaku untuk dihukum seberat-beratnya. 

Pelaku pun menyebut dirinya bekerja di tempat usaha korban baru satu bulan.

Psikolog Sebut Pelaku Dikuasai oleh Dendam

Terkait kasus mutilasi tersebut, Psikolog Probowati Tjondronegoro memberikan tanggapan.

Probowati menyebut pelaku tidak mengalami gangguan jiwa.

Mayat pemilik usaha isi air ulang minum dan galon, Irwan Hutagalung, ditemukan termutilasi dan dicor di tempat usahanya di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (8/5/2023).
Mayat pemilik usaha isi air ulang minum dan galon, Irwan Hutagalung, ditemukan termutilasi dan dicor di tempat usahanya di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (8/5/2023). (KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf)

Baca juga: Pengakuan Husen, Pelaku Mutilasi di Semarang: Merasa Sakit Hati karena Sering Dipukuli Korban

Namun, menurut Probowati, pelaku dikuasai dendam dan berani melakukan aksinya hingga memutilasi korban.

"Pelaku tidak alami gangguan jiwa, dia orang waras yang tidak bisa mengendalikan emosi dan perilakunya yang dikuasi oleh dendam," katanya, Rabu (10/5/2023).

Menurutnya, pelaku diduga mengalami kebencian yang menumpuk tetapi tidak berani melawan.

Berita Rekomendasi

Sewaktu kebencian itu memuncak, pelaku lalu merencanakan tindakan tersebut.

"Pelaku merencanakan, mencari celah, dan memiliki niat membalas sehingga dia tega memotong atau memutilasi yang membuatnya sakit atau biasa saja dia memiliki keyakinan lain yang kita tidak tahu," terangnya.

"Dalam proses tindakan tersebut, pelaku tampak bukan profesional sehingga tidak rapi seperti saat melakukan pengecoran terhadap korban," tambahnya.

(Tribunnews.com/Ifan/Milani Resti Dilanggi/Muhammad Renald Shiftanto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas