Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendagri: Inovasi Bisa Datangkan Pasif Income untuk Daerah

Sesuai dengan amanat Mendagri, BSKDN terus melakukan pembinaan terhadap daerah dengan nilai Indeks Inovasi Daerah (IID) yang masih rendah

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kemendagri: Inovasi Bisa Datangkan Pasif Income untuk Daerah
Dok Kemendagri
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Yusharto Huntoyungo saat menerima kunjungan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat, Senin (15/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, KUBU RAYA  - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menekankan pentingnya inovasi daerah untuk memdatangkan pasif income bagi daerah tersebut.

Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Yusharto Huntoyungo mengimbau agar Pemkab Kubu Raya memiliki mindset terkait inovasi sebagai komoditas yang mendatangkan passive income bagi daerah. 

Harapannya, pemikiran tersebut dapat memacu pemerintah daerah (Pemda) untuk meningkatkan inovasi di wilayahnya. 

Hal ini ia sampaikan saat menerima kunjungan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat, Senin (15/5/2023).

"Kita sudah harus berpikir inovasi sebagai komoditas karena dari sanalah passive income itu bakal mengalir ke arah paten (hak) ke arah pengakuan, akan ada pengakuan seumur hidup selama hasil itu masih dipergunakan," jelasnya. 

Baca juga: Mendagri: Perkuat SDM melalui Pendidikan Numerasi Sekolah Dasar

Dirinya melanjutkan, sesuai dengan amanat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, BSKDN terus melakukan pembinaan terhadap daerah dengan nilai Indeks Inovasi Daerah (IID)  yang masih  rendah. 

Berita Rekomendasi

Kendati demikian, BSKDN juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pembinaan terhadap daerah yang  memiliki nilai IID cukup tinggi tetapi ingin terus meningkatkannya. 

"Pak Menteri pada saat penyampaian IGA Tahun 2022 kemarin, itu meminta kita untuk lebih serius melakukan asistensi untuk pendampingan bagi daerah-daerah yang skornya agak di bawah (IID) tapi bukan berarti yang relatif tinggi seperti Kubu Raya jadi tertinggalkan," tambahnya. 

Dalam kesempatan itu, Yusharto mengimbau Pemkab Kubu Raya mengembangkan inovasi yang original, agar inovasi tersebut dapat ditawarkkan pada daerah lain yang tertarik untuk mereplikasinya. 

Langkah tersebut harapannya dapat memperkuat kolaborasi antar daerah guna membentuk ekosistem inovasi yang lebih baik. 

"Nilai lebihnya itu daerah akan menggunakan juga itu berarti tingkat replikasinya sudah lebih tinggi. Kami berharap untuk daerah-daerah seperti ini difasilitasi sehingga kecepatan, kematangan inovasinya menjadi lebih baik," terangnya. 

Yusharto juga mengapresiasi Pemkab Kubu Raya atas setiap langkah yang diupayakan untuk mengembangkan inovasi daerah. 

Pihaknya berjanji akan segera melakukan pembinaan tersebut sesuai dengan waktu yang  telah disepakati.

 "Kami berharap Kabupaten Kubu Raya ini akan menjadi lokomotif dari inovasi di Provinsi Kalimantan Barat," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas