Tak Terima Dipanggil Tanpa Gelar, Oknum Dokter Aniaya Staf Karen's Diner Bali, Berakhir Dipolisikan
Oknum dokter menganiaya staf Karen's Diner Bali lantaran tidak terima dipanggil nama tanpa gelar yang dimilikinya. Hal ini berujung pelaporan.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
Dikutip dari Tribun Bali, TK pun meminta maaf dan mengakui perbuatannya langsung di samping staf Karen's Diner yang bernama Tiara dalam sebuah video yang beredar.
Ia pun juga mengakui bahwa sebagaian besar kronologi yang ditulis dalam rilis Karen's Diner Bali adalah benar.
"Kebetulan saya ada sedikit perselisihan di… Karen's ya namanya ini ya? Di Karen's restoran dengan adik Tiara. Tadi saya melakukan kekerasan dengan (kepada) beberapa teman-teman di sini," kata TK.
TK juga mengakui telah memukul yang dia sebut 'menepok' salah satu waiter.
Dia juga mengakui telah mendorong dan menutup mulut Tiara lantas menarik rambutnya.
Baca juga: Tampang Pelaku Pemukulan di Cimahi, Lebaran di Penjara hingga Profesinya
Begitu juga satu waitress lain yang terdampak emosi sang dokter gigi.
Ia menyatakan merasa bersalah atas kejadian tersebut.
Di akhir video, TK pun meminta maaf kepada Tiara atas insiden yang terjadi dan dilanjutkan dengan keduanya berjabat tangan.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara, Iptu Mohammad Amir tak menampik bahwa adanya laporan terkait penganiayaan tersebut.
Amir menyebut pelaporan telah dilakukan pihak Karen's Diner Bali pada pukul 21.10 WITA di hari yang sama saat insiden terjadi.
"Dari keterangan pelapor, pelapor ini dianiaya saat bekerja. Bahkan identitas terlapor sudah kita tau," kata Iptu Amir.
Baca juga: Kronologi Pemukulan Anggota Satpol PP oleh Pengamen di Jatinegara Jakarta
Terkait pemeriksaan, Amir mengakui ada dua orang yang diperiksa atau dimintai keterangan. Pemeriksaan sudah dilakukan kepada pelapor dan saksi pelapor.
"Untuk lebih jelasnya kita undang Jumat 19 Mei 2023 untuk dilakukan pemeriksaan. Karena juga masih menunggu hasil visum," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta)