Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah SD di Sukabumi Meninggal Dunia Usai Dikeroyok Kakak Kelas hingga Tulang Dadanya Retak

Kapolsek Sukaraja, Kompol Dedi Suryadi, mengatakan kasus dugaan pengeroyokan MHD masih dalam penyelidikan.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Bocah SD di Sukabumi Meninggal Dunia Usai Dikeroyok Kakak Kelas hingga Tulang Dadanya Retak
TribunJabar
Ilustrasi siswa SD dan prosesi pemakaman siswa SD di Sukabumi yang mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya. - Berdasarkan keterangan keluarga, korban dikeroyok oleh kakak kelasnya selama 2 hari hingga menyebabkan kejang dan meninggal dunia. 

"Masih dalam penyelidikan dugaan-dugaan, itu baru informasi (dugaan pengeroyokan) sebab dari keluarga korban pun belum melaporkan apapun kepada kita, hanya kita mendapatkan informasi (dan) langsung ke tempat korban," ujarnya, Sabtu (20/05/2023).

Pihaknya akan segera meminta keterangan keluarga korban dan pihak sekolah untuk mengungkap kejadian sebernarnya dialami korban, sehingga meninggal dunia.

"Kami akan menindaklanjuti informasi tersebut, ke sekolah maupun memintai keterangan-keterangan dari pihak-pihak terkait atau yang terlibat," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Bocah SD Bacok Teman di Blitar, Berawal Jadikan Nama Bapak sebagai Bahan Ejekan

Jadi Sorotan Istri Bupati Sukabumi

Istri Bupati Sukabumi, Yani Jatnika Marwan, mengaku geram atas adanya dugaan bocah SD meninggal diduga dikeroyok kakak kelasnya.

"Kalau betul ini terjadi penganiayaan, apalagi korban sampai meninggal, saya sangat geram," kata tegas kepada Tribunjabar.id, Minggu (21/5/2023).

Bahkan, tokoh ibu nomor satu di Kabupaten Sukabumi prihatin karena peristiwa yang menimpa korban MHD terjadi di sekolah.

Berita Rekomendasi

"Miris sekali. Ternyata perundungan di sekolah masih ada," ucapnya.

Yani Jatnika, yang juga Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, mengetahui saat ini dalam tengah ada penanganan polisi.

"Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian, semoga kebenaran segera terungkap," tuturnya.

Terakhir, Yani Jatnika pun mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Kepada orang tua korban, saya sampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga diberi ketabahan dan kesabaran," katanya.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Yanto Sudiarto, mengatakan polisi telah memeriksa tiga orang dari pihak keluarga.

Selain itu, kata Yanto, pihaknya telah memeriksa saksi-saksi lainnya, termasuk dari pihak sekolah.

Namun Yanto tidak menyebutkan dengan terperinci siapa dan jabatannya yang diperiksa sebagai saksi oleh penyidik.

"Sampai saat ini baru enam saksi, yaitu dari pihak keluarga dan pihak sekolah," ujarnya, Minggu (21/5/2023).

Selain dari enam saksi, pihaknya juga mencari keterangan dan mencari bukti pendukung sekaligus meminta hasil visum dari rumah sakit.

"Sampai saat ini hasil visum belum ada. Namun kami sudah mengirimkan surat permohonan kepada pihak rumah sakit," tuturnya.

Dari pemèriksaan saksi dari pihak keluarga dan pihak sekolah, penyidik belum bisa memastikan dugaan pengeroyokan yang menyebabkan MHD meninggal.

"Kami akan terus melakukan pemeriksaan dan penyelidikan untuk segera mengungkapnya," ucap Yanto. (Tribunnews.com/TribunJabar.id)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas