Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Kasus Kekerasan Antar Siswa SMA di Tasikmalaya, Kasus Berakhir Damai setelah Dimediasi

Kasus kekerasan di SMA N 1 Tasikmalaya berakhir damai. Kepala Sekolah menjelaskan kronologi awak kasus kekerasan antar siswa ini.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Kronologi Kasus Kekerasan Antar Siswa SMA di Tasikmalaya, Kasus Berakhir Damai setelah Dimediasi
http://www.ladbible.com
Ilustrasi penganiayaan. Kasus kekerasan di SMA 1 Tasikmalaya berakhir damai. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus kekerasan antar siswa yang terjadi di SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat berakhir dengan damai.

Orant tua kedua siswa yang terlibat perkelahian telah dimediasi oleh pihak sekolah sehingga kasus ini tidak dilaporkan ke pihak berwajib.

Kepala SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya, Yonandi, menyatakan kasus ini sudah selesai dan masing-masing siswa sudah saling memaafkan.

"Kesalahfahaman itu sudah diselesaikan dengan baik. Semuanya sudah islah dan menyatakan masalah sudah selesai," jelasnya.

Baca juga: Pria di Medan Tega Aniaya Anak yang Masih Berusia Lima Bulan, Korban Dicelupkan ke Dalam Bak Mandi

Kasus kekerasan antar siswa di SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya, berawal dari candaan sejumlah siswa di salah satu kelas XI.

"Awalnya dari candaan, dan sebenarnya kejadiannya pun berlangsung singkat, dan langsung kami tangani," kata Yonandi, Senin (22/05/23) sore.

Saat itu, lanjut Yonandi, salah seorang siswa berinisial A dicandain dua teman sekelasnya, hingga membuat A terjatuh.

Berita Rekomendasi

"Saat mau terjatuh itulah, A berupaya meraih apa pun agar tak sampai jatuh. Kebetulan tangannya meraih mulut salah seroang siswa dan tangan satu lagi meraih tangan siswa satu lagi," kata Yonandi.

Akibat kejadian itu, kedua teman A berdarah-darah dan segera dibawa ke ruang kesehatan oleh guru.

Salah seorang siswa terpaksa dibawa ke RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, untuk ditangani lebih serius.

Baca juga: Kronologi Dokter Gigi di Bali Aniaya Staf Karens Diner karena Gelar Dokter Tak Disebut

"Tak lama muncul seorang siswi berinisial Z dan menghampiri A. Entah bagaimana persisnya, Z diduga menampar A," ujar Yonandi.

Secara spontan A mendorong kepala Z dengan dua jarinya hingga membuat Z terjerembab di antara papan tulis dan dinding tembok kelas.

Akibatnya, Z mengalami luka di pipi atas.

"Setelah adanya kejadian tersebut pihak sekolah melakukan mediasi dan akhirnya tercapai perdamaian," kata Yonandi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas