Kronologi Dua ASN di Lampung Aniaya ART, Korban Tak Digaji dan Dipaksa Bekerja Tanpa Busana
Dua ASN di Lampung ditangkap karena menganiaya dua ART. Korban mengaku sering dipukul dan dipaksa bekerja tanpa mengenakan pakaian.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan Asisten Rumah Tangga (ART) terjadi di Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
Dua ART wanita berinisial DL (24) dan DR (15) melaporkan dua majikannya karena melakukan penganiayaan.
Menindaklanjuti laporan ini, Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Polda Lampung menangkap dua majikan korban berinisial SA (35) dan SD (64).
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra mewakili Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto mengatakan, kedua pelaku merupakan ibu dan anak yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca juga: Tak Terima Ditegur Bawa Wanita Pulang ke Rumah, Suami Aniaya Istrinya di Bogor
"Sudah kita lakukan pemeriksaan, saat ini keduanya, SA (35) dan SD (64) sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan guna proses penyidikan lebih lanjut," paparnya, Sabtu (27/5/2023), dikutip dari TribunLampung.com.
Ia menjelaskan kedua korban baru bekerja di rumah pelaku sejak Februari 2023 sampai dengan bulan Mei 2023.
"Jadi peristiwa penganiayaan ini terjadi di rumah SD (64) yang berada di gang Kenari Sukabumi Bandar Lampung," sambungnya.
Motif penganiayaan ini karena pelaku tidak puas dengan hasil kerja kedua korban selama bekerja sebagai ART.
Penganiayaan yang dilakukan seperti memukul pipi korban, memukul kepala korban dan menendang korban.
Bahkan, pelaku memaksa korban untuk membersihkan lantai kamar mandi dengan kondisi tanpa busana.
"Selama ini kedua korban ini juga belum pernah menerima gaji mereka sebagai pembantu rumah tangga," imbuhnya.
Atas perbuatannya, kedua pelaku dapat dijerat dengan Pasal 44 Undang Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Pasal 80 Undang Undang Perlindungan Anak.
Baca juga: Muksin Terancam 10 Tahun Penjara karena Aniaya sang Istri, Sempat Kabur
Salah satu korban, DL mengaku mendapat penganiayaan setiap hari Senin selama bekerja sebagai ART.
"Kalau majikan saya itu yang menganiaya saya setiap hari Senin pakai seragam cokelat dan terlihat tulisan Rawalaut," jelasnya.