Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar UGM Tanggapi Kasus Pedofilia asal Bantul, Singgung soal Adiksi dan Kemunduran Kemampuan

Guru Besar Ilmu Psikologi UGM turut angkat bicara soal kasus Pedofilia asal bantul.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Pakar UGM Tanggapi Kasus Pedofilia asal Bantul, Singgung soal Adiksi dan Kemunduran Kemampuan
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Tersangka pedofilia asal Bantul, BM dihadirkan saat jumpa pers di Mapolda DIY, Senin (29/5/2023). Pelaku sudah melakukan pencabulan terhadap 17 anak di bawah umur. - Guru Besar Ilmu Psikologi UGM turut angkat bicara soal kasus predator seksual asal bantul. 

“Semakin lama melihat, maka semakin terangsang. Akibatnya, ada rasa ingin mencoba-coba. Biasanya, anak-anak akan berusaha masturbasi, bisa memepetkan alat kelamin ke bantal, bermain dengan pipisnya. Untuk yang perempuan, sampai dengan memasukkan sesuatu ke vagina,” bebernya.

Ia juga mengatakan, seks itu tidak adiksi kalau belum pernah dilakukan.

“Seks itu kalau belum pernah dilakukan, tidak adiksi, kalau sudah dilakukan, bisa saja minta lagi,” terangnya.

Predator seks, BM diamankan polisi karena sudah melakukan persetubuhan dengan anak di bawah umur, korbannya mencapai 17 orang.
Predator seks, BM diamankan polisi karena sudah melakukan persetubuhan dengan anak di bawah umur, korbannya mencapai 17 orang. (Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin)

Baca juga: Santri Jadi Korban Kekerasan Seksual, Baleg DPR Minta Aturan Turunan UU TPKS Segera Diterbitkan

Pelaku Memiliki Kemunduran Kemampuan Seksual

Selain itu, Koentjoro juga menyebut BM tergiur beraktivitas seksual dengan anak-anak.

“Pelaku berhasil masuk sistem, dia tahu wilayahnya, dia tahu dengan siapa dia mau berhubungan. Ada kepercayaan, kalau orang tua berhubungan seksual dengan anak-anak, maka dia bisa merasa awet muda. Maka, dia memilih anak-anak,” ungkap dia.

Koentjoro menyebut, BM mengalami kemunduran kemampuan seksual.

Berita Rekomendasi

“Itu dia cari status sosial saja. Dia sudah tidak sekeras dulu lagi, maka dia senang saja kalau hanya dipegang-pegang sama anak-anak. Dia tidak perlu melakukan banyak pekerjaan dan malu kalau mau berhubungan dengan istri,” tutur dia.

Terakhir, Koentjoro menyayangkan, pendidikan seks di sekolah banyak yang kurang tepat, karena dilakukan oleh guru yang tidak paham seks, hanya tahu tentang aktivitas seks itu saja.

Menurutnya, kalau pendidikan seks di sekolah diajarkan oleh guru yang pahan tentang ilmu seksual, maka akan dijelaskan secara ilmiah.

“Tapi kalau diajarkan oleh orang yang hanya tahu tentang hubungan seks saja, maka dia akan menceritakan rasa yang semua orang kemudian berimajinasi, kayak apa rasanya seks itu,” tutup dia.

Tersangka predator seks asal Bantul, BM dihadirkan saat jumpa pers di Mapolda DIY, Senin (29/5/2023). Pelaku sudah melakukan pencabulan terhadap 17 anak di bawah umur.
Tersangka predator seks asal Bantul, BM dihadirkan saat jumpa pers di Mapolda DIY, Senin (29/5/2023). Pelaku sudah melakukan pencabulan terhadap 17 anak di bawah umur. (Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)

Baca juga: Pria di Padang Lakukan Pelecehan Seksual ke Anak Berkebutuhan Khusus

Terbongkarnya Kasus

Terbongkarnya kasus BM ini bermula ketika ada razia handphone yang dilakukan di salah satu sekolah di DI Yogyakarta pada 25 Januari lalu.

Salah satu guru mendapati di handphone siswanya ada chat yang mengarah ke transaksi prostitusi online.

Mengutip TribunJogja.com, guru tersebut pun langsung melaporkan hal tersebut ke Polda DIY.

Polisi bertindak dan memeriksa sejumlah saksi.

Pihak kepolisian pada akhirnya menemukan adanya tindak pidana pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan oleh pelaku.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJogja.com, Ahmad Syarifudin/Ardhike Indah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas