Warga Sumsel Ini Putuskan Tidak Lapor Polisi Kasus Istrinya Meninggal Saat Melahirkan di Puskesmas
Meskipun dia kesal karena istrinya meninggal dunia saat melahirkan diduga akibat lambannya pelayanan petugas puskesmas Pauh
Editor: Erik S
![Warga Sumsel Ini Putuskan Tidak Lapor Polisi Kasus Istrinya Meninggal Saat Melahirkan di Puskesmas](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kisah-pilu-lika-santosa-suami-di-kabupaten-muratara.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MURATARA - Lika Santosa tidak akan membawa ke ranah hukum kasus istrinya meninggal saat melahirkan di Puskesmas Pauh, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel).
Meskipun dia kesal karena istrinya meninggal dunia saat melahirkan diduga akibat lambannya pelayanan petugas puskesmas Pauh, namun Lika Santosa tidak mau melapor ke polisi.
Baca juga: Seorang Perempuan Meninggal Saat Melahirkan di Puskesmas, Begini Reaksi Bupati Muratara
Menurut Lika, dirinya hanya ingin meluapkan kekesalannya dan tak menuntut apa-apa.
"Saya tidak ingin menuntut apa-apa, biarkan jadi pelajaran untuk ke depannya, untuk seluruh bidan perawat di negeri ini," katanya ditanya TribunSumsel.com, Rabu (31/5/2023).
Dia berharap curhatannya yang viral itu dijadikan pelajaran oleh nakes di Puskesmas Pauh ke depannya, agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Lika Santosa juga menghargai itikad baik dari pihak Puskesmas Pauh dan Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara yang menemui keluarganya di kediamannya usai curhatannya itu viral.
"Pihak Puskesmas sudah datang ke rumah kami dan meminta maaf atas apa yang terjadi. Dari Dinas Kesehatan juga datang ke sini," katanya.
Namun begitu, warga Desa Pauh 1 Kecamatan Rawas Ilir itu mengaku masih sedih bila mengingat peristiwa yang terjadi pada Selasa 9 Mei 2023 lalu.
Baca juga: Masyarakat Adat di Papua Palang Puskesmas Kota Jayapura, Tuntut Pemerintah Bayar Ganti Rugi Tanah
Dia tak hanya harus kehilangan istrinya, tapi juga calon bayinya yang merupakan anak pertama dari buah pernikahan mereka pada tanggal 13 Maret 2022.
"Memang sudah ajalnya, tapi pelayanan mereka itu, Allah tulah yang tahu. Itu anak pertama kami, yang kami nanti-nantikan. Kini dua-duanya sudah hilang," katanya.
Kabar Kepala Puskesmas Pauh Dicopot
Beredar kabar, Kepala Puskesmas Pauh dr Arnida dicopot buntut dari viral suami curhat istrinya meninggal melahirkan karena diduga lamban memutuskan untuk merujuk ke rumah sakit.
Informasi ini langsung ditanggapi Bupati Muratara Devi Suhartoni. Dia membantah kabar Kepala Puskesmas Pauh dicopot dari jabatannya.
Baca juga: Bidan di Sumsel Diduga Lakukan Kesalahan yang Mengakibatkan Ibu Hamil Meninggal, Terancam Disanksi
"Tidak, tidak benar. Dinas Kesehatan masih melakukan audit dari investigasi yang telah dilakukan, dan hasilnya belum ada kesimpulan," katanya, Selasa (30/5/2023) malam.
Dihubungi terpisah Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Tasman Majid juga membantah soal kabar Kepala Puskesmas Pauh dicopot dari jabatannya.
"Tidak benar itu, hoaks. Tadi banyak yang konfirmasi juga, jadi sudah kami luruskan," kata Tasman Majid.
Tasman menegaskan hingga saat ini pihaknya belum menyimpulkan hasil investigasi yang mereka lakukan untuk mengetahui duduk perkara dari kasus tersebut.
Baca juga: Viral Suami di Sumsel Curhat Istri Meninggal saat Akan Melahirkan: Bidan Sama Perawat Tidur
"Belum ada kesimpulan apapun, masih dalam pemeriksaan, masih diaudit sekarang," katanya.
Penulis: Rahmat Aizullah
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Suami Enggan Penjarakan Nakes Puskesmas Pauh Meski Istri dan Bayinya Meninggal, Ungkap Alasan Haru
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.