Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KISAH Pilu Noviana Korban TPPO di Myanmar, Disiksa dan Dipukul Menggunakan Bambu dalam Ruang Gelap

Gadis lulusan Sekolah Tinggi Design Indonesia Bandung ini tergiur oleh gaji puluhan puluhan juta rupiah setiap bulan dan akan ditempatkan di Thailand

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in KISAH Pilu Noviana Korban TPPO di Myanmar, Disiksa dan Dipukul Menggunakan Bambu dalam Ruang Gelap
TRIBUN JABAR / HILMAN KAMALUDIN
Noviana Indah Susanti (37), (kanan) korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) asal Cimahi saat ditemui di rumah kakaknya, Minggu (4/6/2023). 

Ia tidak sendiri namun bersama beberapa temannya lainnya.

Bahkan, ia  tersiksa karena mendapat kekerasan fisik dari manajer dan pimpinan di tempat kerjanya.

"Jadi ada 3 ruangan, itu ruang asrama, ruang gelap, sama penyekapan.

Di situ saya dan teman-teman disiksa sampai biru-biru dan berdarah karena dihajar pakai bambu," kata Noviana.

Baca juga: Polri: Puluhan Korban TPPO Myanmar dan Filipina Kembali ke Tanah Air

Selama di ruang gelap itu, Noviana benar-benar tersiksa.

Bahkan untuk sekedar membuang hajat kesulitan hingga harus buang air besar dengan menggunakan keresek atau kantong plastik.

"Seumur-umur saya enggak pernah buang air di keresek karena di sana kondisinya parah banget buang air kecil pun harus pakai ember," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Kini Noviana sudah terbebas dari segala penyiksaan itu, hanya saja luka di beberapa tubuhnya hingga kini masih membekas.

Ini akibat penyiksaan yang bertubi-tubi selama di Myanmar.

"Luka di badan belum begitu sembuh, karena kan saya sempat dihajar membabi buta, seperti kepala sempat dihantam, jadi sampai sekarang masih sering sakit kepala hebat secara tiba-tiba," ujar Noviana.

Hingga kini masih merasakan trauma yang mendalam hingga harus membuang barang kesayangan seperti baju, sandal dan sebagainya yang saat itu dipakai atau dibawa ke Myanmar.

"Itu karena saking traumanya, jadi saya ingat terus bagaimana selalu dimaki-maki sama leader dan manajer dan diancam akan dijual ke rumah pelacuran atau tempat penjualan organ tubuh," katanya.

Dengan segala penyiksaan itu, Noviana masih belum percaya bisa pulang ke kampung halaman.

Hanya saja dia belum bisa bercerita ke orang banyak soal pengalaman pahit yang dialaminya selama di Myanmar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas