Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala Satpol PP Mandailing Natal Sumut Dianiaya Bawahannya, Bermula Saat Pelaku Tanya Soal Gaji

Ahmad Fauzan malah mengajak atasannya itu berkelahi lalu menyerangnya sehingga menyebabkan pelipisnya pecah

Editor: Erik S
zoom-in Kepala Satpol PP Mandailing Natal Sumut Dianiaya Bawahannya, Bermula Saat Pelaku Tanya Soal Gaji
Tribunnews.com
Ilustrasi pemukulan 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -  Yuri Andi, kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara (Sumut) dianiaya bawahannya.

Akibat penganiayaan tersebut, pelipisnya Yuri Andi pecah.

Baca juga: Kasus Bully Siswa SMP di Cicendo Bandung, Pelaku Ancam Bunuh Korban Pakai Obeng

Penganiayaan tersebut diketahui seusai kejadian, saat hendak menjalankan salat Magrib pada Senin 5 Juni lalu.

Meski sedang luka dan darah bercucuran, dia mengaku tetap beribadah di rumah. Setelahnya, barulah dia berangkat ke rumah sakit.

"Saya pulang berdarah darah, darahnya banyak, rencana solat magrib di jalan enggak jadi. Saya cuci darahnya di rumah. Habis solat magrib di rumah, saya ke rs, saya visum, dijahit saya balik ke rumah,"kata Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Mandailing Natal, Yuri Andi, Kamis (8/6/2023).

Yuri menjelaskan penganiayaan itu terjadi pada Senin 5 Juni lalu sore.

Saat itu anggotanya, Ahmad Fauzan mempertanyakan soal gajinya kenapa tidak cair.

BERITA TERKAIT

Kemudian dijelaskan Yuri kalau ingin mendapatkan gaji harus mengisi surat pernyataan yang sebelumnya sudah diserahkan dan harus diisi.

Baca juga: Aniaya Tukang Las, Dua Pesilat di Gresik Jatim Ditetapkan Sebagai Tersangka

Surat itu mengenai komitmen pelaksanaan tugas dan disiplin.

Dari 271 anggota Satpol PP di bawah pimpinannya, ada 19 yang tidak mengisinya, satu diantaranya Ahmad Fauzan.

Namun ada juga lima orang beralasan tidak mengaku tidak mengetahui bagaimana cara mengisinya.

Berbeda dengan Ahmad Fauzan dan beberapa orang lainnya, dia malah menantang atasannya sendiri.

Karena merasa tak terima, Ahmad Fauzan malah mengajak atasannya itu berkelahi lalu menyerangnya sampai akhirnya kepala Yuri dihantam menggunakan kepala Ahmad Fauzan.

"Jadi kita menilai di situ komitmen untuk menyatakan diri sanggup patuh dan melaksanakan tugas itu tidak ada memang."

Baca juga: Jaksa Ungkap Aksi Keji Mario Dandy Saat Aniaya David Ozora Diakhiri Selebrasi: Free Kick Bos!

Akibat kejadian ini Yuri melaporkan Ahmad Fauzan ke Polisi. Dia juga telah visum atas luka yang dideritanya.

Namun sebelum melapor dia juga sempat menghubungi Ahmad Fauzan.

Ternyata Ahmad Fauzan tak beritikad baik untuk meminta maaf.

Video penganiayaan yang dialami Yuri Andri sempat viral di media sosial.

Aksi penganiayaan Kasatpol PP Madina direkam oleh anggota lainnya yang berada di lokasi kejadian.

Kini rekaman video penganiayaan itu viral di media sosial dan menjadi perbincangan warganet.

"Kasatpol PP dianiaya anak buahnya di Kabupaten Madina" isi narasi dalam video singkat yang diunggah akun Instagram @tkpmedan.

Dalam video singkat tersebut, tampak seorang pria yang mengenakan kaos dan topi datang mendekati pria yang mengenakan baju dinas aparatur sipil negara (ASN).

Pria berbaju dinas tersebut merupakan Kasatpol PP Madina, Yuri Andri.

Saat itu Yuri Andri baru saja keluar dari kantor dan hendak bersiap pulang ke rumah. Namun pria yang mengenakan kaus itu tampak mencegatnya dan terus memberikan gaya yang menantang.

Baca juga: Saling Bertatapan Mata, Pria Mabuk di Kabupaten Bandung Tusuk Seorang Pembeli di Warung

Dalam video itu, tampak Yuri Andri yang menggunakan baju ASN itu mundur dan mencoba mengindari pria berkaos tersebut, namun pria itu terus mendekatnya.

Bahkan tampak dalam rekaman tersebut pria berbaju kaus itu membenturkan kepalanya kepada Yuri Andri.

Menerima perlakuan itu, pria berbaju ASN tetap mundur sembari menghalangi tubuh pria berbaju. Tampak tak ada sedikitpun perlawanan dari Yuri Andri.

Di lokasi kejadian, terlihat pula ada beberapa anggota yang menyaksikan tindakan pria berkaos itu. Namun, tak ada satu orang pun yang menghentikan aksi tersebut.

Sontak unggahan itu ramai oleh berbagai reaksi dan komentar warganet.

"Kedisiplinan ditingkatkan, ehh malah ngamuk2 sampe penganiayaan. Ngamuk karna gk bisa lagi mancing dan leha2 pada saat jam kerja gitu ya?" tulis @febrianwar.marpaung.

Baca juga: Prajurit TNI AD Pratu J yang Bunuh Pengamen Gerobak Keliling Resmi Ditahan

"Begitulah di konoha mau bekerja jujur dan tegas aja banyak yg gk suka,pecat dan bawa ke hukum satpol PP yg kayak gitu," tulis @usahanta2021.

"Pecat aja satpol PP yg melawan.gak displin suka"Klian aja sadar woi di gaji dari pajak rakyat ingat keluarga Klian di rumah sua ada SOP kerja Uda terlalu nyaman melanggar kan," tulis @pejuang_jalanan08.

Penulis: Fredy Santoso

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kasatpol PP Madina Dianiaya Bawahan hingga Kepalanya Berdarah, Ini Penyebabnya

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas