Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: Ponpes Al Zaytun Dikepung Ribuan Warga - Tabungan Siswa Rp112 Juta Hilang

Berikut berita populer regional mulai aksi demo yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaytun hingga kabar soal hilangnya uang tabungan siswa.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Populer Regional: Ponpes Al Zaytun Dikepung Ribuan Warga - Tabungan Siswa Rp112 Juta Hilang
Kolase Tribunnews.com
Berikut berita populer regional mulai aksi demo yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaytun hingga kabar soal hilangnya uang tabungan siswa. 

Mashuri langsung keluar rumah dan meminta pertolongan warga sekitar.

Warga sekitar langsung berbondong-bondong datang.

”Dia bilang tubuh istrinya kaku. Ada luka gosong-gosong (lebam) di pipi,” ungkap Wahyu.

Ketiga anak mereka juga ditemukan dalam keadaan lemas.

Budiati tampak memeluk anak bungsunya yang masih bayi berusia satu bulan.

Sementara dua anak lainnya yang berusia empat dan dua tahun memeluk punggung Budiati.

“Saat saya kesana, keadaannya memang sudah meninggal dunia dalam keadaan memeluk bayinya. Anak bayinya saya larikan ke rumah sakit karena sudah dehidrasi,” ujar dia.

Berita Rekomendasi

Baca selengkapnya.

4. Perwira Polisi di Musi Rawas Ditemukan Tewas dengan Luka di Kepala, Polda Sumsel Bentuk Timsus

Lokasi temuan jenazah AIPDA Paimbonan di Musi Rawas, Kamis (15/6/2023) pagi sekira pukul 11.00 Wib.
Lokasi temuan jenazah AIPDA Paimbonan di Musi Rawas, Kamis (15/6/2023) pagi sekira pukul 11.00 Wib. (eko mustiawan/sripoku.com)

Kepala Unit Pamilan Polres Musi Rawas, Aipda Paimbonan ditemukan tewas di kawasan komplek perkantoran Pemkab Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Dilansir dari Sripoku.com, pertama kali jenazah korban ditemukan oleh warga.

Dari pantauan di lokasi ditemukan bercak darah yang sudah ditimbun menggunakan pasir.

Selain itu juga ditemukan luka di kepala korban.

Lokasi temuan jenazah tersebut jauh dari pemukiman penduduk dan sepi dari aktivitas warga.

Di sekitar lokasi, hanya ada komplek ruko milik Pemkab Musi Rawas, yang jaraknya kurang lebih 100 hingga 200 meter dari TKP.

Barisan ruko itu banyak yang kosong dan tak berpenghuni.

Sedangkan jika dari Polres Musi Rawas, jaraknya cukup jauh, dan bisa ditempuh sekitar 20 menit dengan kendaraan roda dua dengan kecepatan tak kurang dari 60 km/jam.

Lokasi penemuan jenazah Aipda Paimbonan merupakan, bangunan pelataran Pasar Induk Agropolitan Center yang dulunya diperuntukan bagi pedagang, namun sudah terbengkalai sejak beberapa tahun lalu.

Saat pagi hari, lokasi tersebut sepi dari aktivitas warga dan hanya ada warga yang lalu lalang untuk pergi ke kantor.

Namun, dibeberapa ruko yang jaraknya kurang lebih 100 hingga 200 meter, memang terdapat aktivitas perkantoran, dan perkampusan.

Terkadang, saat pukul 10.00 WIB keatas, ada beberapa pedagang yang biasanya berjualan di sekitar embung buatan yang lokasinya sekitar 50 meter dari lokasi ditemukannya jenazah Aipda Paimbonan.

Baca selengkapnya.

5. Siswa di Pangandaran Nabung hingga Ratusan Juta, saat akan Diambil Pihak Sekolah Bilang Uang Tak Ada

Ilustrasi uang tabungan siswa.
Ilustrasi uang tabungan siswa. (freepik)

Uang tabungan milik siswa kelas 6 SD di Pangandaran, Jawa Barat, tiba-tiba hilang.

Kejadian tersebut terjadi di SD Negeri 2 Kondongjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.

Total ada 17 siswa kelas 6 yang uang tabungannya hilang.

Dari 17 siswa yang menabung tersebut, terkumpul uang tabungan sebanyak Rp112.576.000.

Saat orang tua siswa akan mengambil, pihak sekolah belum bisa memberikan tabungan tersebut.

Widiansyah, salah satu orang tua siswa, mengatakan sekolah belum mengembalikan tabungan siswa yang telah lulus.

"Sekarang sudah pelepasan siswa tapi, belum ada sepeserpun."

"Orang tua yang lain juga sama belum menerima," ujar Widiansyah kepada TribunPriangan.com melalui WhatsApp, Senin (12/6/2023) siang.

Mulanya, pihak orang tua siswa menanyakan uang tabungan.

Namun pihak sekolah mengatakan bahwa tidak ada uang.

"Tapi, jawaban dari pihak sekolah katanya tidak ada uang," ucapnya.

Pihak sekolah mengatakan, uang tabungan para siswa tersebut berada di koperasi dan di tangan guru yang sudah pensiun.

"Berarti, selama di SD itu sering pinjam. Itu jawaban dari kepala sekolah dan pihak guru," ucap Widiansyah.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas