Ibu dan Anak di Bukittinggi Lakukan Hubungan Inses, Ini Kata IPWL hingga Sudah Dikarantina
Anak dan ibu di Bukittinggi, Sumatera Barat lakukan hubungan sedarah atau inses. Sang anak disebut ada gangguan di otak
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Anak dan ibu di Bukittinggi, Sumatera Barat lakukan hubungan sedarah atau inses.
LSM Ganggam Solidaritas-IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) Agam Solid pun melakukan pengecekan.
Ternyata sang anak mengalami gangguan jiwa.
Ketua IPWL Agam Solid, Sukendra Madra mengungkapkan, ada gangguan sensor motorik di anak tersebut.
"Setelah kami cek, ada indikasi gangguan jiwa pada anak itu. Kami tes menggunakan metode-metode khusus, tampak sensorik otaknya sudah rusak," ucapnya.
Diketahui, anak itu kini telah berusia 28 tahun atau rentang usia seorang pemuda. Kasus ini sudah terjadi sejak 10 tahun lalu, ketika ia duduk di bangku SMA.
Baca juga: Pria di Surabaya Hamili Anaknya Sendiri, Terungkap setelah Bayi Hasil Hubungan Inses Meninggal
Sukendra mengatakan, salah satu metode yang dilakukan IPWL Agam Solid dalam pengecekan terhadap pemuda tersebut dengan memberikan sejumlah pertanyaan terhadapnya.
Satu pertanyaan di antaranya adalah pertanyaan terkait aktivitas keseharian. Adapun hasilnya, pada waktu yang cepat anak tersebut bisa lupa, lalu ingat kembali.
"Aktivitas rutin seperti menghidupkan kran air saja. Kadang dia bisa, kadang tidak bisa. Kami beri arahan, lalu nanti lupa lagi apa yang kami katakan," ungkap Sukendra.
Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, Sukendra menilai, kondisi gangguan jiwa pada pemuda itu disebabkan oleh zat-zat adiktif seperti lem dan narkotika.
"Anak (pemuda) ini mengaku telah menggunakan lem sejak duduk di bangku sekolah pertama (SMP-sederajat), akibatnya itu, microsensorik otaknya jadi terganggu," terang Sukendra.
Kendati sudah konsumsi lem sejak SMP, pemuda tersebut baru melakukan hubungan seksual dengan ibunya atau inses ketika menginjak bangku sekolah atas atau SMA.
"Pengakuan dari anak (pemuda) itu, inses dengan ibu kandungnya dimulai sejak dia SMA. Kini umurnya sudah 28 tahun, artinya sejak 10 tahun belakang lah," ungkap Sukendra.
Baca juga: Dukun Palsu Tipu Janda di Pekalongan: Suruh Lakukan Ritual Hubungan Inses dan Potong Bagian Tubuh
Dikarantina
Kasus inses dengan ibu kandungnya itu baru terungkap seusai IPWL Agam Solid menerima laporan dari pihak keluarga.
"Anak yang melakukan hubungan seksual dengan ibu kandungnya ini, sekarang sedang kami tangani. Saat ini anak itu telah kami karantina dan berjalan tujuh bulan," tutur Sukendra.
Sukendra menyebut, pihaknya menangani kasus anak inses dengan ibu kandungnya itu, seusai pihak keluarga melapor.
Pasalnya, kondisi anak tersebut sudah mulai meluapkan emosinya ke pihak keluarga.
"Anak ini bisa kami karantina, karena ada laporan dari keluarga. Mereka meminta untuk direhab. Sebab, anak ini sudah mulai mengancam dengan senjata tajam juga," terang Sukendra.
Diungkap Wali Kota
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengungkap kasus hubungan menyimpang antara anak dan ibu di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Kasus hubungan badan antara anak dan ibu tersebut, terungkap saat sosialisasi pencegahan pernikahan anak. Erman Safar secara terang-terangan menjabarkannya di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (21/6/2023).
"Ada anak yang sekarang sudah berusia 28 tahun, lagi kita karantina. Anak itu sejak SMA sudah berhubungan badan dengan ibunya," ungkap Erman Safar saat menjadi pembicara di sosialisasi tersebut.
Bahkan, Erman Safar menyampaikan, latar belakang pemuda yang kini sedang di karantina, berada di lingkungan agamis.
Pasalnya, adik pemuda itu seorang hafiz Quran, lalu ibunya berkerudung besar. Orang tua laki-lakinya pun kata Erman masih ada.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Anak Inses dengan Ibu Kandung di Bukittinggi, IPWL Agam Solid: Sensorik Otaknya Sudah Rusak