Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Hamil 7 Bulan di Semarang Dijual oleh Pasangannya Sendiri, Korban Akan Dianiaya jika Menolak

Para korban tersebut dipaksa menjadi pekerja seks perempuan (PSP) dan dijual melalui platform chatting online.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Ibu Hamil 7 Bulan di Semarang Dijual oleh Pasangannya Sendiri, Korban Akan Dianiaya jika Menolak
theconversation.com
Ilustrasi human trafficking - Puluhan perempuan di Semarang, Jawa Tengah, dijual pasangannya sendiri untuk layani pria hidung belang. Satu di antaranya ada ibu hamil 7 bulan 

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan perempuan di Semarang, Jawa Tengah dijual pasangannya sendiri untuk layani pria hidung belang.

Para korban tersebut dipaksa menjadi pekerja seks perempuan (PSP) dan dijual melalui platform online chatting.

Paralegal Officer Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM), Nurul Safaatun mengatakan, ada 30 wanita yang dijual pasangannya sendiri.

Bahkan, satu di antaranya adalah seorang ibu hamil.

"Iya, ada kasus itu, total 30 orang yang kami data di enam bulan ini,"

"Satu di antaranya ibu hamil 29 Minggu (7 bulan) jadi PSP di kawasan karaoke Kota Semarang," ucap Nurul.

Baca juga: 3 Pelaku TPPO di Ambon Diringkus, Perannya sebagai Muncikari Pekerjakan Anak di Bawah Umur

Mengutip TribunJateng.com, korban dipaksa untuk melayani pria hidung belang, dan apabila menolak, mereka akan dianiaya pasangannya sendiri.

Berita Rekomendasi

Korban ibu hamil pun sempat mengalami penganiayaan.

Ibu hamil tersebut perutnya ditendang.

"Korban takut melapor hanya terdokumentasikan saja," papar Nurul.

Tak hanya itu, ada juga yang dipaksa untuk melayani empat pria hidung belang di hari yang sama.

Korban tersebut telah menolak, namun pasangannya tetap memaksa karena empat orang tersebut sudah memesan di aplikasi pesan.

"Korban sudah konfirmasi capek tetapi si pacar menargetkan harus mendapatkan uang sekian sehingga harus dilayani," terangnya.

Nurul mengatakan, para korban tersebut merupakan kelompok rentan kekerasan, dan tak berani melaporkan karena ketakutan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas