Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Pertama Inses Bapak dan Anak di Banyumas Tak Dibunuh, Diadopsi Warga Semarang, Kini Kelas 5 SD

Warga ungkap anak pertama dari hubungan inses bapak dan anak di Banyuwangi tidak dibunuh, melainkan diadopsi oleh warga Semarang.

Penulis: Rifqah
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Anak Pertama Inses Bapak dan Anak di Banyumas Tak Dibunuh, Diadopsi Warga Semarang, Kini Kelas 5 SD
KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Penemuan kerangka bayi di Banyumas, Jawa Tengah, yang ternyata adalah hasil inses ayah dan anak (kiri). Rudi (57), pelaku inses dan pembunuhan bayi (kanan) - Warga ungkap anak pertama dari hubungan inses bapak dan anak di Banyuwangi tidak dibunuh, melainkan diadopsi oleh warga Semarang. 

TRIBUNNEWS.COM - Warga sekitar di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengungkap anak pertama dari hasil inses bapak bernama Rudianto dan anak bernisial ER di tidak dibunuh seperti tujuh bayi lainnya.

Diketahui, total bayi yang dilahirkan oleh ER berjumlah delapan.

Namun, anak pertama hasil inses Rudi dan ER tak dibunuh, melainkan diadopsi oleh warga Semarang.

Sebelumnya, para warga mengatakan ER dan Rudianto mempunyai hubungan khusus melebihi bapak dan anak.

Para warga pun sudah tidak bisa lagi menutupi fakta apabila ER pernah melahirkan 12 tahun lalu.

Kini, anak pertama ER dan Rudi sudah duduk di bangku kelas 5 SD.

"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu," ungkap warga berinisial T (35), dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Sosok Bambang Diduga Pembisik R Bunuh 7 Bayi Hasil Inses dengan Anaknya di Banyumas, Didalami Polisi

Berita Rekomendasi

Alasan Rudianto Bunuh Bayi

Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi, mengatakan Rudianto mengaku membunuh bayi-bayi itu karena bagian dari ritual.

"Bayi-bayi itu dibunuh karena ada perintah dari guru spiritualnya," kata Kompol Agus, Senin(26/6/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

Bayi-bayi tersebut dilahirkan terlebih dahulu, kemudian dibunuh dengan cara dibekap Rudianto hingga mati, lalu dikuburkan.

Peristiwa tersebut terjadi antara tahun 2013 hingga 2022.

Kompol Agus mengatakan, berdasarkan pengakuan pelaku, benar bayi-bayi itu merupakan hasil inses dengan anaknya yang kemudian dibunuh, lalu dikuburkan.

"Mengakui hasil hubungan antara pelaku Rudi dengan anak kandungnya yaitu E," jelasnya.

Ibu Korban Tahu Mengenai Inses Rudianto dan ER

Kolase Rudi alias pemilik kerangka bayi di Banyumas, Jawa Tengah rupanya miliki satu anak yang masih hidup dari hasil insesnya dengan E - Warga ungkap anak pertama dari hubungan inses bapak dan anak di Banyuwangi tidak dibunuh, melainkan diadopsi oleh warga Semarang.
Kolase Rudi alias pemilik kerangka bayi di Banyumas, Jawa Tengah rupanya miliki satu anak yang masih hidup dari hasil insesnya dengan E - Warga ungkap anak pertama dari hubungan inses bapak dan anak di Banyuwangi tidak dibunuh, melainkan diadopsi oleh warga Semarang. (Kolase Tribunnews)

Kompol Agus juga mengatakan, ibu korban mengetahui mengenai kasus inses tersebut.

Namun, yang bersangkutan tidak dapat berbuat banyak karena Rudinato sudah terlebih dahulu mengancam akan membunuhnya jika hal tersebut sampai bocor.

Diketahui, Rudianto mempunyai tiga orang istri. ER adalah anak pertama dari istri ketiga

Istri pertama dinikahi secara sah sementara istri kedua dan ketiga dinikahi secara siri.

Baca juga: Kasus Pembunuhan 7 Bayi di Banyumas, Polisi: Tersangka Bisa Bertambah, Peran Guru Spiritual Didalami

Rudianto melakukan inses dengan anak perempuannya itu di gubug rumahnya.

Sampai saat ini, polisi baru menetapkan satu orang tersangka, yaitu Rudianto (57).

Meski demikian, Kompol Agus tak menutup kemungkinan tersangka akan bertambah, mengingat Rudi mengaku membunuh para bayi atas perintah guru spiritualnya.

"Tersangka bisa lebih dari satu," kata Kompol Agus Supriadi.

(Tribunnews.com/Rfqah) (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas