Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Dampak Gempa Yogya: 1 Warga Meninggal, 9 Luka-luka, 5 KK Mengungsi, dan 106 KK Terdampak

Gempa yang berpusat di barat daya Bantul tidak hanya dirasakan warga DIY tapi juga warga Jateng dan Jatim. Sejumlah rumah dan fasilitas umum rusak.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
zoom-in Update Dampak Gempa Yogya: 1 Warga Meninggal, 9 Luka-luka, 5 KK Mengungsi, dan 106 KK Terdampak
Kolase Tribunnews.com (Tribun Jogja)
FOTO: Tembok dapur rumah Mbah Ponem di Bangunjiwo roboh akibat gempa 6,4 M. Rumah di Dusun Kuwon Tengah, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul Rusak Parah Akibat Gempa di Bantul Jumat (30/6/2023) malam. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BMKG Catat Ada 20 Kali Gempa Susulan di Selatan Yogyakarta, https://www.tribunnews.com/regional/2023/07/01/bmkg-catat-ada-20-kali-gempa-susulan-di-selatan-yogyakarta. Penulis: Danang Triatmojo Editor: Wahyu Aji 

TRIBUNNEWS.COM - Gempa di barat daya Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (30/6/2023) pukul 19.57 WIB mengakibatkan seorang warga Bantul meninggal.

Selain itu gempa juga mengakibatkan 9 orang luka-luka, 5 KK mengungsi hingga 106 KK terdampak.

Korban yang mengalami luka-luka berasal dari Gunung Kidul, Bantul, dan Sleman.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sejumlah unsur terkait di DIY melakukan upaya tanggap darurut mulai dari pendirian tenda pengungsian, penyediaan makan hingga penanganan korban luka-luka.

Baca juga: BMKG: Ada 41 Gempa Susulan setelah Gempa 6.4 Guncang Bantul, DIY

Dilansir dari rilis resmi BNPB yang diterima Tribunnews.com pada Sabtu (1/7/2023) pagi, wilayah yang paling terdampak gempa berada di Gunung Kidul dengan total 55 KK yang terdampak.

Sementara di Bantul sebanyak 31 KK, di Kulon Progo 16 KK, dan Sleman 3 KK.

Sementara 5 KK yang terpaksa mengungsi merupakan warga Pacarejo, Semanu, Gunung Kidul.

Berita Rekomendasi

Data bangungan di DIY yang rusak ringan akibat gempa jumlahnya mencapai 102 unit, sedangkan yang rusak sedang 4 unit.

Di wilayah Gunung Kidul, total ada 58 unit rumah mengalami rusak ringan, di Bantul 31 unit rumah, Kulon Progo 16 unit rumah dan Sleman 1 unit rumah.

Sejumlah fasilitas umum mulai dari gedung perkantoran, tempat ibadah, fasilitas usaha, pendidikan hingga kesehatan juga terdampak gempa.

Gempa berkekuatan magnitudo 6,4 tidak hanya dirasakan warga DIY, tapi juga warga Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga: Kisah Seorang Nenek Selamat dari Gempa Bantul, Tembok Rumahnya Ambruk

Sejumlah KK di Jawa Tengah juga terdampak gempa dengan jumlah sementara 102 KK.

Kabupaten Wonogiri menjadi wilayah di Jawa Tengah yang paling terdampak gempa dan jumlahnya mencapai 67 KK.

Terkait kerusakan rumah, ada 102 unit rumah di Jawa Tengah yang mengalami kerusakan dengan rincian 88 unit rumah rusak ringan, 13 unit rumah rusak sedang dan 1 unit rumah rusak berat.

Fasilitas umum di Jawa Tengah juga terdampak mulai dari 3 tempat ibadah, 3 fasilitas pendidikan dan jaringan listrik.

Sementara di Jawa Timur, dampak gempa dirasakan oleh warga Kabupaten Trenggalek, Ponorogo, dan Tulungagung.

Total warga Jawa Timur yang terdampak 14 KK dengan rincian 10 KK warga Pacitan, 2 KK warga Ponorogo, 1 KK warga Tulungagung dan 1 KK warga Trenggalek.

Baca juga: Presiden Jokowi dan Rombongan Sudah Terbang Menuju Jakarta Ketika Gempa Terjadi di Yogyakarta

Sebanyak 37 unit rumah di Jawa Timur juga mengalami kerusakan dengan rincian 18 unit rumah rusak sedang, 15 unit rumah rusak ringan dan 4 unit rumah rusak berat.

Kabupaten Pacitan menjadi wilayah paling terdampak di Jawa Timur lantaran ada 15 unit rumah rusak ringan dan 1 unit rumah rusak berat.

Kronologi Warga Bantul Meninggal

Seorang warga Kelurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul bernama Sudirah (67) meninggal diduga karena kaget ketika gempa mengguncang.

Plh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Danang Samsurizal membenarkan ada satu warga yang meninggal saat gempa.

"Sudah dikonfirmasi. Meninggal dunia satu inisial S, perempuan 67 tahun asal Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul," paparnya, dikutip dari TribunJogja.com.

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengungkapkan korban meninggal di dalam rumah dalam pelukan suaminya yang bernama Kuatdi (65).

Saat gempa terjadi korban dan suaminya sedang di rumah, tapi hanya Kuatdi yang melarikan diri keluar rumah.

Baca juga: Fakta Gempa di Bantul DIY, Penari Tertimpa Plafon Dilarikan ke RS, 14 Daerah Terdampak Kerusakan

Kuatdi yang menyadari korban masih di rumah masuk kembali untuk menyelamatkannya.

"Suami mendapati istri sudah tersengal-sengal di tempat tidur dan korban meninggal dalam pelukan suaminya," bebernya.

Belum diketahui penyebab korban meninggal karena petugas kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim medis.

Iptu I Nengah Jeffry menjelaskan korban sempat melakukan pemeriksaan di RSUD Saras Adyatma, Bambanglipuro, Bantul tiga hari sebelum meninggal.

Kondisi atap rumah seorang warga di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang roboh atau ambruk akibat guncangan gempa 6,4 magnitudo di barat daya Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (30/6/2023).
Kondisi atap rumah seorang warga di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang roboh atau ambruk akibat guncangan gempa 6,4 magnitudo di barat daya Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (30/6/2023). (Istimewa via Tribun Jogja)

Dalam pemeriksaan tersebut kondisi korban dinyatakan sehat.

Sementara itu, Camat Bambanglipuro, Tri Manora mengatakan berdasarkan keterangan sejumlah warga korban meninggal karena kaget gempa terjadi secara tiba-tiba.

Baca juga: Sempat Dihentikan karena Gempa 6,4M di Yogyakarta, KAI Pastikan Perjalanan Kereta Api Sudah Normal

"Saat gempa mengguncang, sang suami berlari ke luar rumah."

"Namun sesaat kemudian, ia menyadari sang istri masih berada di dalam."

"Diduga kaget saat hendak bangun dari tempat tidurnya, beliau akhirnya sedo (meninggal) di pangkuan sang suami," jelasnya.

Menurutnya korban meninggal bukan terkena reruntuhan bangunan namun karena memiliki riwayat penyakit.

"Jadi secara efek langsung itu (gempa) tidak, diketahui sebelumnya ada riwayat sakit," imbuhnya.

Ia menambahkan di wilayah Bambanglipuro gempa mengakibatkan sejumlah rumah rusak.

"Setelah kami cek hanya terjadi kerusakan kecil seperti genteng melorot di sekira 11 titik," tuturnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Alifia Nuralita Rezqiana/Santo Ari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas