Diancam Pakai Golok, E Korban Inses oleh Ayah Kandung di Banyumas Mengaku Tak Punya Pilihan
E, korban inses oleh ayah kandungnya snediri di Banyumas mengaku tak punya pilihan selain melayani sang ayah karena diancam pakai golok.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
"'Jadi ya sudah lah, melayani kebutuhan biologis ayah, melayani ayah makan'," ujar Rahmawati menirukan perkataan E.
"Mungkin di awal saya prediksi pasti trauma, tapi lama-kelamaan tidak ada pilihan untuk terus melakukan sampai tujuh kali," imbuhnya.
Ibu E yang merupakan istri ketiga Rudi, turut bungkam soal aksi bejat sang suami terhadap anaknya.
Sama seperti E, ibu E juga diancam akan dibunuh jika berani membongkar aksi inses Rudi.
Bahkan, ibu E juga membantu persalinan E hingga anak terakhir.
Baca juga: Polisi Lanjutkan Pencarian Kerangka Ketujuh Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Purwokerto
Pencarian Kerangka Bayi ke-7
Polisi dibantu warga masih terus melakukan pencarian terhadap kerangka bayi ketujuh hasil hubungan inses Rudi dan E.
Sebelumnya, kerangka kelima ditemukan pada Senin (26/6/2023) dan kerangka keenam pada Rabu (28/6/2023).
Kerangka-kerangka itu ditemukan sudah tak utuh lagi dan berbentuk serpihan.
Kapolsek Purwokerto Selatan, Kompol Puji Nurohman, mengatakan kerangka bayi keenam ditemukan dalam kondisi dibungkus kain merah.
"Yang keenam ditemukan dibungkus kain merah dan seperti serpihan," ungkap Puji kepada TribunJateng.com, Jumat.
Diketahui, Rudi mengaku membunuh bayi hasil inses dengan anak kandungnya lantaran mendapat perintah dari guru spiritualnya, Bambang.
Hal ini bermula saat Rudi bekerja sebagai kuli bangunan di Klaten pada 2011.
Kala itu, ia bertemu dengan Bambang dan mendapat perintah harus berhubungan dengan anaknya.