Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diancam Pakai Golok, E Korban Inses oleh Ayah Kandung di Banyumas Mengaku Tak Punya Pilihan

E, korban inses oleh ayah kandungnya snediri di Banyumas mengaku tak punya pilihan selain melayani sang ayah karena diancam pakai golok.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Diancam Pakai Golok, E Korban Inses oleh Ayah Kandung di Banyumas Mengaku Tak Punya Pilihan
TRIBUNJATENG.com Permata Putra Sejati/KOMPAS.com Fadlan Mukhtar Zain
Rudi (57), pelaku inses di Banyumas, Jawa Tengah, saat dihadirkan dalam konferensi pers kasus, Selasa (27/6/2023) (kiri). Penemuan kerangka keenam bayi hasil hubungan inses Rudi dengan anaknya, E (26), Rabu (28/6/2023) (kanan). E mengaku tak punya pilihan lain selain memenuhi nafsu bejat sang ayah karena diancam menggunakan golok. 

"'Jadi ya sudah lah, melayani kebutuhan biologis ayah, melayani ayah makan'," ujar Rahmawati menirukan perkataan E.

"Mungkin di awal saya prediksi pasti trauma, tapi lama-kelamaan tidak ada pilihan untuk terus melakukan sampai tujuh kali," imbuhnya.

Ibu E yang merupakan istri ketiga Rudi, turut bungkam soal aksi bejat sang suami terhadap anaknya.

Sama seperti E, ibu E juga diancam akan dibunuh jika berani membongkar aksi inses Rudi.

Bahkan, ibu E juga membantu persalinan E hingga anak terakhir.

Baca juga: Polisi Lanjutkan Pencarian Kerangka Ketujuh Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Purwokerto

Pencarian Kerangka Bayi ke-7

Suasana saat Tim Inafis menemukan satu lagi kerangka ke 6 bayi yang dikubur di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Rabu (28/6/2023).
Suasana saat Tim Inafis menemukan satu lagi kerangka ke 6 bayi yang dikubur di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Rabu (28/6/2023). (TRIBUNJATENG.com/Permata Putra Sejati)

Polisi dibantu warga masih terus melakukan pencarian terhadap kerangka bayi ketujuh hasil hubungan inses Rudi dan E.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, kerangka kelima ditemukan pada Senin (26/6/2023) dan kerangka keenam pada Rabu (28/6/2023).

Kerangka-kerangka itu ditemukan sudah tak utuh lagi dan berbentuk serpihan.

Kapolsek Purwokerto Selatan, Kompol Puji Nurohman, mengatakan kerangka bayi keenam ditemukan dalam kondisi dibungkus kain merah.

"Yang keenam ditemukan dibungkus kain merah dan seperti serpihan," ungkap Puji kepada TribunJateng.com, Jumat.

Diketahui, Rudi mengaku membunuh bayi hasil inses dengan anak kandungnya lantaran mendapat perintah dari guru spiritualnya, Bambang.

Hal ini bermula saat Rudi bekerja sebagai kuli bangunan di Klaten pada 2011.

Kala itu, ia bertemu dengan Bambang dan mendapat perintah harus berhubungan dengan anaknya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas