93 Warga Terjangkit Antraks, Kemenkes: Gunungkidul DIY Endemik Antraks
Kemenkes mengungkapkan kasus antraks yang mencuat ini merupakan kasus pertama di sepanjang tahun 2023.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, 93 warga di kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terjangkit penyakit antraks.
Hal ini berdasarkan tes serologi yang dilakukan dinas kesehatan setempat.
Baca juga: 85 Warga Gunungkidul Positif Antraks, 18 di Antaranya Bergejala, Semua Sudah Mendapat Antibiotik
Ia menyebut, kasus antraks yang mencuat ini merupakan kasus pertama di sepanjang tahun 2023.
"93 sero positifnya. Tapi kita masih lakukan penyelidikan epidemiologi. Ada 3 yang meninggal. Ini kasus pertama ditahun 2023," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Sejauh ini Nadia menuturkan, puluhan warga tersebut telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Nadia mengatakan, kasus Antraks di Gunungkidul bukanlah pertama kali terjadi.
Melainkan, kasus yang terus berulang.
Karena itu, Gunungkidul masuk dalam kategori daerah endemik Antraks.
Baca juga: Kemenkes Lakukan Penyelidikan Epidemiologi terhadap Kasus Antraks di Gunung Kidul DIY
"Gunungkidul itu daerah endemik Antraks," kata dia.
Pihaknya pun bersama Kementerian Pertanian terus mengedukasi masyarakat terkait hewan ternak.
Pasalnya penyakit yang bersumber dari hewan, manusia tidak akan terkena jika dilakukan upaya preventif.
Seperti tidak menggembala sapi di daerah bekas antraks, apalagi memberi makan dari rumput daerah tersebut.
Selain itu, jika ada sapi atau kambing yang tiba-tiba sakit dengan gejala antraks harus segera dibunuh lalu dikuburkan.
"Tidak boleh dijual atau dibagikan," tegas dia.
Baca juga: Warganya Diduga Terjangkit Antraks, Lurah Candirejo Pilih Fokus Pemulihan dan Pendampingan Warga
Ketiga, memastikan hewan ternak sehat dengan cara dicek kesehatan berkala sebelum dijual atau dikurbankan.
"Penting juga mengolah daging harus pakai APD, harus pakai sarung tangan. Harus masak benar-benar matang dagingnya, nggak boleh setengah matang," ujar Nadia.
--