Pengembat Uang Tabungan Siswa Diminta Mengembalikan, Dicicil Sampai Akhir Tahun atau Aset Disita
Tabungan siswa yang belum dikembalikan mencapai Rp7,4 miliar dan ada Rp1,4 miliar yang dipinjam oleh guru
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Padna
TRIBUNNEWS.COM, PANGADARAN - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata meminta kasus uang tabungan murid yang mandek di SD segara diselesaikan dengan mengembalikan.
"Kalaupun dicicil harus sampai akhir tahun ini selesai," ujar Jeje kepada wartawan melalui WhatsApp beberapa hari ini.
Kalau tidak bisa membayar hutang dengan uang, kata dia (guru bersangkutan harus menyerahkan aset sebesar apa yang mereka pinjam dan saat ini sedang disinkronisasikan.
Dalam minggu-minggu ini tim khusus yang dibentuik akan berkoordinasi dengan pihak koperasi.
"Nah, nanti hasilnya seperti apa dan bagaimana. Guru-guru yang punya hutang ke koperasi tentu menjadi kewajiban koperasi. Apakah mau menjual aset dan sebagainya. Itu yang sekarang sedang dilakukan," ucap Jeje Wiradinata.
Baca juga: Polemik Tabungan Siswa SD di Pangandaran Dipinjam Guru, Baru 7 Guru yang Lunasi Utang
Sementara ke depannya, mungkin setiap Minggu atau 10 hari sekali Ia akan berkoordinasi dengan tim khusus yang menangani permasalahan uang tabungan mandek.
"Tentu, berkoordinasi berkaitan dengan hasil mereka (tim khusus) dan sebagainya seperti apa," kata Jeje Wiradinata.
Diketahui sebelumnya, data uang tabungan murid yang mandek di SD yakni sebesar Rp 7,47 miliar dan terjadi di dua Kecamatan.
Di antaranya, di Kecamatan Cijulang yang berada di koperasi senilai Rp 2.309.198.800. Sedangkan yang berada di guru atau dipinjam guru senilai Rp 1.372.966.300.
Guru Minta Bantu Pemkab Lunasi
Tak bisa mengembalikan, para guru bahkan meminta bantuan Pemerintah Kabupaten Pangandaran untuk membantu melunasi.
Namun, keinginan itu ditolak mentah-mentah oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.
Buntut tabungan anak sekolah yang diembat tersebut, Koperasi Tugu Cijulang bangkrut.