Viral Fenomena 21 Kucing Peliharaan Mati Mendadak dalam 10 Hari, Bangkainya Dibawa ke Laboratorium
Viral fenomena 21 kucing peliharaan warga di Sunter Agung mati mendadak dalam 10 hari. Diduga diracun hingga bangkainya diteliti ke laboratorium.
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Dikutip dari Kompas.com, Suminah (53) yang merupakan warga RT 012/RW 05 Kelurahan Sunter Agung itu mengaku tiga kucing miliknya mati secara mendadak.
Suminah mengetahui kucingnya mati saat pulang dari berjualan bersama suaminya, Juanda (56).
Beberapa meter dari kediamannya, Suminah langsung terkejut melihat salah satu kucingnya dalam kondisi kejang-kejang setelah diberitahu Juanda.
"Terus saya deketin, ‘lho kok kucingnya begini, Pak? Kejang-kejang?" kata Suminah.
Keesokan harinya, ia mendapatkan kabar dari salah satu tetangga yang bertanya tentang dua peliharaannya.
"Yang pertama hitam itu malam. Nah, yang putih pagi, lalu yang putihnya pagi juga. Cuma enggak tahu jam berapa, saya enggak tahu," ucap Suminah.
Baca juga: Kejang-kejang, 21 Kucing Peliharaan di Sunter Agung Mati Mendadak
Mengetahui ketiga kucingnya yang mati mendadak, Suminah mengatakan bahwa anaknya langsung menangis.
"Orang anak saya sampai nangis-nangis, kayak ditinggal manusia yang dia sayangi," tuturnya.
Suminah lebih terkejut setelah mengetahui jumlah kucing yang mati mencapai 21 ekor di wilayah tersebut.
"Hah serius? Ya Allah. Kenapa bisa begitu ya? Apa diracunin sama orang? Tapi saya pikir, 'kalau diracun kok enggak mengeluarkan busa? Cuma kejang-kejang dan keluarkan cairan dari dubur'," jelas Suminah.
Bangkai diteliti laboratorium
Petugas dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara sudah melakukan kunjungan ke lokasi pada Selasa (11/7/2023).
"Saya langsung kontak pak kasudin KPKP, pagi tadi dikunjungi pas juga ada yang mati lagi di RT 011, (bangkainya) dibawa ke laboratorium," kata Nurus, Selasa (11/7/2023).
Beberapa sampel kucing yang mati sudah dibawa ke laboratorium Dinas KPKP DKI Jakarta untuk dilakukan penelusuran terkait penyebab kematian puluhan kucing.
"(Penyebabnya) itu yang belum ke-detect, hanya pada pemilik itu memperhatikan proses sakitnya, tapi begitu cepat. Nggak sampe seharian, langsung sakit dan mati," ujar Nurus.
"Oleh dokter ahlinya di Dinas KPKP sudah dibawa ke laboratorium, hasilnya menunggu tiga hari," tandasnya.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino, Kompas.com/Baharudin Al Farisi)