Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosiolog UNY Meyakini Misteri Kasus Dugaan Mutilasi di Sleman Bakal Terkuak

Grendi menegaskan, tidak ada kejahatan yang sempurna dan pasti akan ada satu dua fakta yang muncul, sekecil dan setidak mungkin apapun

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sosiolog UNY Meyakini Misteri Kasus Dugaan Mutilasi di Sleman Bakal Terkuak
istimewa
Kasus dugaan mutilasi yang potongan kaki -tangan ditemukan di Jembatan Kelor, perbatasan Bangunkerto dan Wonokerto akhirnya menemui titik terang setelah pihak berwajib menemukan potongan kepala manusia di Sungai Krasak Merdikorejo, Tempel 

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN -  Pakar Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Grendi Hendrastomo mengatakan,  tindak kriminal yang memotong tubuh manusia atau mutilasi tidak terjadi secara tiba-tiba.

Dipastikan pelaku sejak awal memang sudah ada keinginan untuk menghilangkan jejak.

"Setelah membunuh dan bingung mayatnya mau diapakan,” tutur Grendi Hendrastomo kepada Tribun  Jogja.

Dikatakannya, jika memang tidak niat membunuh, biasanya akan keceplosan kalau dia pernah melakukan itu dan masyarakat bisa cepat tahu.

"Namun, kasus ini, sepertinya ada niatan untuk membuang jasadnya ke tempat yang tidak terendus,” papar Grendi.

Disinggung mengenai bagian tubuh ditemukan di daerah lain, Grendi mengatakan, hal itu bisa saja terjadi di kasus mutilasi karena menjadi salah satu cara pelaku untuk menghilangkan jejak.

Baca juga: Mayat Gadis dalam Karung di Kediri, Dibuang oleh Ayah Kandung di Saluran Air dalam Kondisi Hidup

 “Sepertinya pelaku paham caranya mengaburkan jejak.

BERITA TERKAIT

Saat ini, memang sudah ada tes DNA, tapi tetap saja tidak bisa dilakukan tes dalam 24 jam apalagi kalau tubuh tidak utuh,” jelas dia.

Grendi menegaskan, tidak ada kejahatan yang sempurna dan pasti akan ada satu dua fakta yang muncul, sekecil dan setidak mungkin apapun.

Maka, ia meyakini misteri kasus mutilasi di Turi, Sleman ini tinggal menunggu waktu untuk terkuak.

Grendi mendorong kepolisian harus solid dan bekerja sama dengan polisi daerah lain.

“Tantangannya, polisi harus kerja sama. Bisa saja ternyata bagian tubuh lain itu dari provinsi lain, Jawa Tengah misalnya.

Itu mungkin,” kata Grendi yang merupakan Dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi itu.

Motif asmara atau ekonomi

Grendi menyebutkan, setidaknya ada dua faktor mengapa orang bisa melakukan pembunuhan kepada orang lain.

“Faktornya ya kalau gak asmara, ekonomi. Potensinya hanya dua itu.

Mau asmara sesama atau lawan jenis, itu jadi potensi. Dalam ilmu sosiologi, semakin beban masyarakat berat, maka kriminalitas akan meningkat,” terangnya.

Menurut dia, urusan perut tidak bisa dikompromikan apalagi banyak masyarakat yang juga tidak memperdulikan lingkungan, sehingga tidak mendeteksi adanya potensi kriminalitas.

“Kadang kalau orang murung, dibiarin kan. Padahal bisa saja itu tanda-tanda depresi. Gak ada rangkulan dari orang terdekat, jadi rawan melakukan tindakan kriminal,” bebernya.

Dia berharap, kasus penemuan potongan tubuh ini bisa segera ditemukan dan tidak menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Kepala ditemukan

Kasus dugaan mutilasi yang potongan kaki -tangan ditemukan di Jembatan Kelor, perbatasan Bangunkerto dan Wonokerto akhirnya menemui titik terang setelah pihak berwajib menemukan potongan kepala manusia di Sungai Krasak Merdikorejo, Tempel.

Polisi menduga, potongan kepala tersebut merupakan milik korban. 

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan, pihaknya melakukan kegiatan penelusuran kembali di lokasi kejadian untuk mencari barang bukti yang diduga masih belum ditemukan.

Setelah melakukan penelusuran di Sungai Krasak , Kalurahan Merdikorejo petugas menemukan potongan kepala. 

"Jadi kita melakukan kegiatan menyusuri kembali di TKP, untuk mencari dugaan barang bukti lain yang belum kita temukan kemarin. Kemudian setelah kita melakukan penyusuran lagi, kita menemukan potongan kepala, dugaannya punya korban," kata Endriadi kepada wartawan, Sabtu (15/7/2023) malam. 

Selain potongan kepala, petugas juga menemukan kompor, tali, pisau dan juga sandal yang diduga kuat milik pelaku.

Temuan tersebut kemudian diamankan dan dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara.

Baca juga: Update Penemuan Mayat di Kebun Teh Pangalengan, Korban Ternyata Dirampok, Pelaku Kena Pasal Berlapis

Menurut dia, untuk mencari potongan tubuh korban, tim investigasi Kepolisian juga melakukan penelusuran di beberapa lokasi dan menemukan tulang tidak jauh dari lokasi tersebut. 

"Sama (temuan) tulang di sekitar lokasi juga. Perkembangan itu saja," kata dia. 

Sebagaimana diketahui, potongan kepala manusia ditemukan sebelah barat Padukuhan Gimberan, Kalurahan Merdikorejo, Tempel, Kabupaten Sleman, pada Sabtu (15/7/2023) sore.

Lurah Merdikorejo, Agus Prasetyo saat dikonfirmasi mengatakan potongan kepala tersebut ditemukan di Sungai Krasak .

"Iya. Infonya kepala. (Ditemukan) di Sungai Krasak di wilayah kami, di sebelah barat Padukuhan Gimberan," katanya. 

Ia mengaku belum mengetahui secara pasti, apakah potongan kepala yang ditemukan tersebut, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Petugas menunjukkan lokasi penemuan potongan tubuh milik mayat diduga korban mutilasi di Turi Sleman, Rabu (12/7/2023) malam.
Petugas menunjukkan lokasi penemuan potongan tubuh milik mayat diduga korban mutilasi di Turi Sleman, Rabu (12/7/2023) malam. (Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)

Begitu juga dengan apakah potongan kepala tersebut berkaitan dengan temuan potongan tubuh di Jembatan Kelor Turi atau tidak. 

"Belum tau ya. Tapi moga-moga ada kaitannya, agar itu satu orang," kata Agus.

Jarak antara temuan kepala ini dengan lokasi temuan sepasang kaki dan tangan yang ditemukan di Turi lebih kurang sekitar lima kilometer lebih.

Setelah ditemukan, potongan tersebut kemudian di bawa pihak berwajib.

Selain potongan kepala, menurut Agus info yang diterima, potongan tangan juga ditemukan di sungai sebelah barat perempatan Sedogan. (TribunJogja.com/ard/rif)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul MISTERI Kasus Mutilasi di Sleman Akan Segera Terkuak

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas