Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Hari Sebelum Jasadnya Ditemukan, RTA Korban Mutilasi di Sleman Sempat Unggah Video di Instagram

RTA, korban mutilasi di Sleman yang potongan tubuhnya ditemukan di Sungai Bedog, sempat mengunggah sebuah video sebelum dilaporkan hilang.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in 2 Hari Sebelum Jasadnya Ditemukan, RTA Korban Mutilasi di Sleman Sempat Unggah Video di Instagram
KOMPAS.com/Wijaya Kusuma
Kos pelaku di kawasan Triharjo, Sleman yang dijadikan tempat mengeksekusi dan memutilasi RTA (kiri). Dua pelaku pembunuhan dan mutilasi RTA saat dihadirkan di konferensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023) (kanan). RTA, korban mutilasi di Sleman yang potongan tubuhnya ditemukan di Sungai Bedog, sempat mengunggah sebuah video sebelum dilaporkan hilang. 

TRIBUNNEWS.com - Korban pembunuhan dan mutilasi di Sleman, RTA (21), sempat mengunggah video di akun Instagramnya pada dua hari sebelum potongan tubuhnya ditemukan di Sungai Bedog, Kapanewon Turi, Rabu (12/7/2023) sore.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video yang diunggah oleh RTA adalah video menari bersama rekannya.

Keduanya terlihat asyik joget bersama diiringi lagu berjudul Collide milik Tyga, yang viral di TikTok.

"Kata Bang Yos, 'Liburan tuh gerak, jangan rebahan mulu'.

Harus dipendam selamanya hahaha," tulis RTA di caption unggahannya, Senin (10/7/2023), dikutip Tribunnews.com.

Sebelumnya, RTA sempat dilaporkan menghilang sejak Selasa (11/7/2023), lantaran tak bisa dihubungi.

Baca juga: Identitas Korban Mutilasi di Sleman Sudah Terungkap, tapi Potongan Tubuh Masih Belum Lengkap

Dikutip dari BangkaPos.com, informasi mengenai hilangnya RTA ini disebar di media sosial, seperti grup Facebook Info Cegatan Jogja.

Berita Rekomendasi

Dalam deskripsi laporan orang hilang, RTA disebutkan mengenakan hoodie hijau tosca saat terakhir kali terlihat.

Sehari setelah potongan tubuh manusia ditemukan di Sungai Bedog, Kamis (13/7/2023), ada laporan orang hilang masuk di Polsek Kasihan, Bantul.

"Benar, ada pengaduan terkait orang hilang yang masuk ke Polsek Kasihan pada Kamis (13/7/2023)."

"Yang hilang atas nama RTA, mahasiswa UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) yang ngekos di Tamantirto, Kasihan, Bantul," ungkap Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry, Sabtu (15/7/2023).

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum UMY, Iwan Satriawan, membenarkan RTA yang sempat dilaporkan hilang adalah anak didiknya.

Menurut Iwan, RTA saat sedang menempuh pendidikan semester empat di FH UMY.

"Beberapa hari yang lalu, pihak Polda DIY ada yang melaporkan kepada saya kalau ada seorang mahasiswa R itu hilang. Pihak kepolisian itu mendapatkan laporannya dari keluarga R," katanya saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Minggu (16/7/2023).

Pelaku Ditangkap

Dua pelaku mutilasi di Sleman dihadirkan di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023). Mereka ditangkap di wilayah Jawa Barat pada Sabtu (15/7/2023).
Dua pelaku mutilasi di Sleman dihadirkan di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023). Mereka ditangkap di wilayah Jawa Barat pada Sabtu (15/7/2023). (Tribun Jogja/Miftahul Huda)

Dua pelaku pembunuhan sekaligus mutilasi terhadap RTA, W dan RD, telah ditangkap jajaran Polda DIY, Sabtu (15/7/2023).

W dan RD ditangkap di kediaman RD di Bogor, Jawa Barat.

Diketahui, W adalah warga Magelang, Jawa Tengah yang bekerja di sebuah restoran di Yogyakarta.

Sementara, RD bekerja sebagai pedagang roti dan ber-KTP DKI Jakarta.

Baca juga: Mutilasi di Turi Sleman: Identitas Pelaku, Dibunuh di Kos-kosan, hingga Korban Ternyata Laki-laki

"Pelaku ditangkap di Bogor, Jawa Barat, kemarin malam, Sabtu (15/07/2023). Ditangkap di kediaman RD," ujar Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, saat konferensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023).

Endriadi menambahkan, W dan RD mengeksekusi RTA di kos W di kawasan Triharjo, Sleman.

Di kamar kos itu, polisi telah mengamankan barang bukti berupa panci, kompor, pisau, palu, ember, dan satu unit sepeda motor.

"Mutilasi dilakukan di kos pelaku, Triharjo," ungkap Endriadi.

"Jadi kami sampaikan, sementara kami lakukan pendalaman dulu. Untuk barang bukti kami temukan di TKP kos terduga pelaku," imbuhnya.

Diketahui, antara korban dan pelaku saling mengenal satu lama lain.

Meski demikian, Endriadi mengatakan pihaknya masih mendalami motif pembunuhan dan mutilasi terhadap RTA.

"Antara pelaku dan korban ini saling mengenal. Kami dalami peristwia pidananya," pungkasnya.

Atas perbuatannya, W dan RD disangkakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Keduanya terancam hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.

Lima Lokasi Ditemukannya Potongan Tubuh RTA

Proses pencarian potongan tubuh manusia di Sungai Bedog Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada Rabu (12/7/2023) malam.
Proses pencarian potongan tubuh manusia di Sungai Bedog Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada Rabu (12/7/2023) malam. (Ahmad Syarifudin/TribunJogja.com)

Kombes Pol FX Endriadi membeberkan sejauh ini ada lima lokasi penemuan potongan tubuh RTA.

Ia merinci, potongan tubuh RTA yang pertama ditemukan di wilayah Padukuhan Kelor, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Sleman.

Di lokasi yang sama, polisi menemukan empat potongan tubuh RTA, yaitu dua bagian kaki, satu tangan sebelah kiri, dan bagian tubuh lain yang sudah tidak berbentuk.

Baca juga: Kos Tersangka jadi Lokasi Kasus Mutilasi di Sleman, Pisau hingga Tabung Gas Dijadikan Barang Bukti

"Sejauh ini ada lima titik lokasi penemuan (potongan tubuh) korban," kata Endriadi, Senin (17/7/2023), dikutip dari TribunJogja.com.

Pencarian berlanjut hingga polisi menemukan kepala RTA terkubur di sebuah lahan di kawasan Gimberan, Merdikorejo, Tempel, Sleman.

Di sekitar lokasi itu, polisi juga menemukan bagian tubuh lainnya.

Kendati demikian, hingga saat ini polisi masih terus mencari potongan tubuh RTA lainnya.

Pihak Polda DIY pun mengimbau warga DIY untuk ikut serta membantu polisi.

Wakil Dirkrimum Polda DIY, AKBP Tri Panungko, berharap warga DIY segera melapor apabila menemukan potongan tubuh korban atau mengetahui soal kasus pembunuhan terhadap R.

“Kami mengimbau seluruh warga DIY, apabila menemukan hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa ini, seperti potongan tubuh lainnya, silakan melapor,” ujar Panungko.

“Kalau ada masyarakat yang mengetahui peristiwa ini, bisa menjadi saksi,” imbuhnya.

Endriadi menerangkan, yang terakhir, pihaknya telah menemukan potongan kepala dan beberapa tubuh lainnya.

Diketahui, potongan tubuh yang pertama ditemukan di Sungai Bedog pada Rabu lalu, adalah potongan kaki sebatas mata kaki dan tangan bagian kiri.

"Yang sudah ada faktanya yang pertama ditemukan di TKP awal, kemudian kemarin kami susur kita dapatkan satu potongan kepala, kemudian beberapa potongan tubuh," bebernya.

"Kami masih mencari bagian tubuh lainnya," sambungnya.

Kronologi Potongan Tubuh Korban Ditemukan

Tim pencari potongan tubuh, dari SAR dan jajaran Polresta Sleman, menemukan organ menyerupai usus di sungai Bedog, tepatnya di bawah Jembatan Becici, Kalurahan Wonokerto, Turi, Sleman setelah memperluas jangkauan pencarian, Kamis (13/7/2023).
Tim pencari potongan tubuh, dari SAR dan jajaran Polresta Sleman, menemukan organ menyerupai usus di sungai Bedog, tepatnya di bawah Jembatan Becici, Kalurahan Wonokerto, Turi, Sleman setelah memperluas jangkauan pencarian, Kamis (13/7/2023). (Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin)

Baca juga: Mahasiswa UMY Korban Mutilasi di Sleman Dikenal Baik dan Berprestasi Saat SMA: Ini Penuturan Gurunya

Potongan tubuh R ditemukan di sekitar Sungai Bedog perbatasan Kelurahan Bangunkerto dan Kelurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (12/7/2023).

Potongan tubuh R tepatnya ditemukan di bawah Jembatan Kelor.

Warga setempat, Purnomo, mengungkapkan potongan tubuh berupa dua kaki dan satu tangan itu awalnya ditemukan oleh anak-anak yang sedang memancing.

Anak-anak itu menemukan potongan tubuh pada Rabu sore, menjelang magrib.

Karena merasa ketakutan, mereka pun naik ke atas dan melaporkan ke warga soal temuan potongan tubuh.

"Mereka ketakutan, kemudian naik dan lapor ke warga kampung sebelah," ungkap Purnomo kepada TribunJogja.com, Rabu.

Penemuan potongan tubuh manusia di Sungai Bedog ini telah dibenarkan oleh Kapolsek Turi, AKP Arif Subajdo.

"Betul. Kami masih penanganan," ujar Arif, Rabu.

Mengetahui adanya laporan temuan potongan tubuh manusia, petugas kepolisian dibantu Tim SAR, melakukan penelusuran untuk mengetahui apakah ada penemuan baru.

Hasilnya, dari pencarian yang dilakukan pada Rabu malam, tim gabungan menemukan potongan tubuh manusia lainnya di semak-semak dekat lokasi pertama.

Setidaknya, pada Rabu malam, tim gabungan menemukan lima potongan tubuh manusia.

Yaitu, dua kaki dari batas mata kaki, tangan kiri sampai batas pergelangan tangan, lalu potongan tubuh manusia seperti pada bagian perut yang belum bisa diidentifikasi.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJogja.com/Miftahul Huda/Christi Mahatma Wardhani/Alifia Nuralita/Ahmad Syarifuddin/Neti Istimewa, BangkaPos.com/M Zulkodri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas