Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivitas Tak Wajar Pelaku dan Korban Mutilasi di Sleman, Polisi: Kegiatan Kekerasan Satu Sama Lain

RTA, korban mutilasi di Sleman sempat melakukan aktivitas tak wajar dengan kedua pelaku. Aktivitas itu yang mengakibatkan RTA tewas.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
zoom-in Aktivitas Tak Wajar Pelaku dan Korban Mutilasi di Sleman, Polisi: Kegiatan Kekerasan Satu Sama Lain
KOMPAS.com/Wijaya Kusuma
Kos pelaku di kawasan Triharjo, Sleman yang dijadikan tempat mengeksekusi dan memutilasi RTA (kiri). Dua pelaku pembunuhan dan mutilasi RTA saat dihadirkan di konferensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023) (kanan). - RTA, korban mutilasi di Sleman sempat melakukan aktivitas tak wajar dengan kedua pelaku. Aktivitas itu yang mengakibatkan RTA tewas. 

TRIBUNNEWS.COM - Motif pembunuhan disertai mutilasi terhadap mahasiswa asal Pangkalpinang, RTA (20) di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, akhirnya terungkap.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan, antara RTA dan kedua pelaku W (20) serta RD (28) saling kenal.

W merupakan warga Magelang, sedangkan RD adalah warga DKI Jakarta.

Mereka berkenalan melalui media sosial dan aktif di sebuah grup komunitas yang sama.

Dari grup yang sama itu, ketiganya lalu memutuskan untuk bertemu.

Pelaku RD kemudian datang ke Yogyakarta atas ajakan W, untuk menemui korban.

Setibanya di Yogyakarta, RD dijemput oleh W. Keduanya kemudian pergi ke kos RTA pada Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Kompor dan Panci jadi Barang Bukti Kasus Mutilasi di Sleman, Digunakan untuk Hilangkan Sidik Jari

Berita Rekomendasi

Adapun lokasi kos RTA berada di Desa Krapyak, Kecamatan Triharjo, Kabupaten Sleman.

Endriadi menjelaskan, grup komunitas yang diikuti ketiganya mempunyai aktivitas yang tidak wajar.

Saat tiba di kos korban itu, ketiganya melakukan aktivitas tidak wajar.

Dilansir TribunJogja.com, mereka melakukan kegiatan kekerasan satu sama lain.

"Mereka tergabung di sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas enggak wajar."

"Mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain."

"Ini terjadi berlebihan, sehingga mengakibatkan korban meninggal," ujar Endriadi saat jumpa pers di Mapolda DIY, Selasa (18/7/2023).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas