Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Tersangka Pembunuhan Driver Taksi Online di Bandung, Beli Potas untuk Racuni Korban

Terungkap motif pembunuhan driver taksi online yang jasadnya ditemukan di Bandung. Tersangka membunuh korban menggunakan racun potas.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Pengakuan Tersangka Pembunuhan Driver Taksi Online di Bandung, Beli Potas untuk Racuni Korban
Tribun Jabar/ Lutfi AM
Tersangka pembunuh sopir taksi online dan offline, asal Karanganyar Jawa Tengah, yang mayatnya ditemukan di Kertasari Kabupaten Bandung karena ingin merampas mobilnya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNNEWS.COM - Kasus kematian driver taksi online asal Karanganyar, Jawa Tengah yang jasadnya ditemukan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat terungkap.

Korban yang bernama Egi Yoga Perdani (28) diberi racun potas oleh penumpangnya yang kini menjadi tersangka.

Jasad korban kemudian dibuang di Kampung Joglo, Desa Resmitinggal, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung dan ditemukan pada Sabtu (15/7/2023).

Tersangka yang bernama Hendri Afan Ardianto (37) membawa kabur mobil milik korban.

Setelah melakukan sejumlah penyelidikan, tersangka ditangkap di daerah Malangbong Kabupaten Garut, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Mayat Sopir Taksi Online dan Offline asal Karanganyar Ditemukan di Bandung, Korban Tewas Diracun

Saat di Mapolresta Bandung, Hendri, mengaku, pesan kepada korban untuk mengantarkannya ke Semarang pada hari Selasa (11/7/2023), besoknya hari Rabu sore berangkat.

Berita Rekomendasi

"Saya memutuskan bahwa dia adalah korban saya, ya semalam itu, sebelum berangkat. Sebab, saya tahu dia menyewakan mobil, jadi saya pesen mobil ke dia, untuk saya jual mobilnya," kata Hendri, saat ditanya Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, di Mapolresta Bandung, Selasa (18/7/2023).

Saat ditanya kenapa memiliki pemikiran korban diberi potas, Hendri, mengaku saat di jalan karena sempat berhenti untuk membeli kopi.

"Karena yang terdekat itu pak (beli potas), soalnya kalau mau beli racun tikus, itu tidak sempat karena gaada warung di dekat situ," kata Hendri.

Ketika ditanya dari mana tahu potas bisa mengakibatkan meninggal dunia, Hendri mengaku, sebenarnya tak kepikiran sampai menghabisi nyawa korban.

"Awalnya juga saya mau carikan puskesmas dekat situ, tapi tidak ada. Saya juga sempat tanya ke warung rokok terdekat, itu ada katanya puskesmas, soalnya waktu itu korban masih hidup tangannya masih ada nadinya," kata dia.

Tujuannya dipotas, Hendru mengaku, supaya korban, tak sadarkan diri saja.

Baca juga: Detik-detik Sopir Taksi Online asal Karanganyar Ditemukan Tewas di Bandung, Diduga Korban Perampokan

"Nanti kalau sudah (tak sadar) rencananya korban saya antar ke puskesmas, baru mobilnya saya ambil," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas