Duduk Perkara Gibran Semprot Twitter Pemkot Solo, Kesal Jawaban Admin Tak Solutif
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, membeberkan alasannya memarahi akun Twitter Pemkot Solo. Kesal karena jawaban Admin tak solutif.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
"Wis tak rampungne, solusine yo dirampungne. (Sudah aku selesaikan, solusinya ya diselesaikan)" kata Gibran.
Tak hanya itu, Gibran juga mencontohkan apabila memberi solusi harus yang bisa menyelesaikan keluhan.
Bukan hanya sekadar menjalankan kewajiban untuk menjawab.
"Misale, kowe luwe. Mas, aku luwe. (Misalnya, kamu lapar. Mas, aku lapar nih). Nih makanan, dah gitu lho (solusinya)" ujarnya.
"Ora, Mas aku luwe. Yen luwe karena lapar, makane kalau luwe harus makan nasi. (Bukan kok, Mas aku lapar. Kalau lapar, makanya harus makan nasi)."
Baca juga: 3 Kader PDIP yang Dipanggil karena Bertemu Prabowo, Ada Gibran hingga Budiman Sudjatmiko
"Kan ra ngerampungne luwene, malah dikei pasal-pasal. (Kan nggak menyelesaikan laparnya, malah dikasih pasal-pasal)" imbuhnya.
Gibran berpendapat, inti dari permasalahan tersebut adalah pelayanan publik yang tak bisa melayani di luar jam operasional.
Karena itu, ia meminta supaya ASN bisa lebih aktif dan fleksibel untuk membantu warga.
"Kan bisa melayani di luar jam kerja, misalnya Go Send atau ketemuan langsung."
"Tidak langsung menjawab, saya pulang jam segini, besok aja. Memberikan pasal-pasal tidak menyelesaikan masalah," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunSolo.com/Andreas Chris)